MAKASSAR, UJUNGJARI.COM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulsel, melaksanakan Dedicated Team Meeting Forum PINISI SULTAN 2025 di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Selasa, 22 April 2025

Pertemuan tim khusus yang mengusung tema “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Melalui Investasi dan Hilirisasi Berbasis Green and Blue Economy” ini dihadiri oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman hadir memberikan sambutan dan arahan; Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel, Rizki Ernandi Wimanda; anggota DPRD Sulsel; serta para bupati dan wali kota se-Sulsel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sekretaris Daerah Sulsel, Jufri Rahman, selaku Ketua Forum PINISI SULTAN, menyampaikan bahwa penyelenggaraan Dedicated Team Meeting Forum PINISI SULTAN merupakan salah satu rangkaian dari kalender kegiatan tahunan Forum Percepatan Investasi, Perdagangan, dan Pariwisata Sulawesi Selatan (PINISI SULTAN) sesuai dengan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 35 Tahun 2020 tentang Forum Percepatan Investasi, Perdagangan, dan Pariwisata Sulawesi Selatan.

“Kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Bank Indonesia yang berkomitmen penuh untuk dapat memajukan perekonomian masyarakat Provinsi Sulawesi Selatan,” ujarnya.

Jufri Rahman menjelaskan, “Forum PINISI SULTAN merupakan wadah kolaborasi antara Pemprov Sulsel dan Kantor Perwakilan BI Sulsel. Memiliki visi untuk menjadikan Sulawesi Selatan sebagai tujuan investasi utama, pusat industri dan perdagangan, serta destinasi wisata kelas dunia di Kawasan Timur Indonesia,” tuturnya.

Sejak tahun 2020, Jufri Rahman memaparkan bahwa Forum PINISI SULTAN telah melaksanakan berbagai agenda untuk mendukung visi tersebut. Di antaranya, agenda tahunan yang rutin diadakan, seperti kegiatan Dedicated Team Meeting, South Sulawesi Investment Challenge (SSIC), dan South Sulawesi Investment Forum (SSIF), serta agenda lainnya, seperti pelaksanaan peningkatan kapasitas (capacity building) dan perbandingan kinerja (benchmarking).

“Dari pelaksanaan SSIC telah dihasilkan puluhan Investment Project Ready to Offer (IPRO) yang beberapa di antaranya telah dibawa untuk berpromosi ke berbagai negara oleh Bank Indonesia, seperti pada pelaksanaan London Investment Day 2021, US-Indonesia Investment Forum 2022, Belt & Road Summit 2022, Indonesia Investment Forum London 2022, Indonesia Investment Forum Dubai 2023, dan Indonesia Investment Forum Tokyo 2024,” imbuhnya.

Acara Dedicated Team Meeting Forum PINISI SULTAN 2025 ini menjadi wadah untuk menyelaraskan persepsi antara Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Daerah mengenai pentingnya investasi sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi, mulai dari tingkat daerah hingga nasional.

“Investasi tidak hanya berperan dalam meningkatkan faktor produksi dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjadi sumber penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat. Investasi merupakan pilar utama dalam percepatan pembangunan ekonomi melalui peningkatan pendapatan, daya beli masyarakat, distribusi ekonomi yang merata, dan pertumbuhan produk domestik bruto secara signifikan,” paparnya.

Selain itu, lanjut Sekretaris Daerah Sulsel, salah satu sasaran strategis dari Asta Cita Presiden Prabowo adalah memperkuat investasi, hilirisasi, dan kemudahan perizinan berusaha di tingkat daerah. Untuk mendukung upaya tersebut, kegiatan diselenggarakan sebagai bagian dari persiapan program pembangunan daerah yang bersumber dari pembiayaan non-pemerintah.

“Hal ini memungkinkan para pimpinan pemerintahan daerah mengimplementasikan pembiayaan inovatif yang berfokus pada akselerasi pembangunan program di daerah masing-masing. Semua langkah ini harus berlandaskan pada kebijakan-kebijakan kunci, seperti Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang dan Jangka Menengah Daerah, serta Perencanaan Umum Penanaman Modal Daerah, guna memastikan sinergi dan keselarasan dalam pelaksanaan pembangunan,” jelasnya.

Imbuhnya, kegiatan ini juga mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melahirkan proyek-proyek investasi berskala nasional dan global yang mengutamakan prinsip keberlanjutan (sustainability), inklusivitas (gotong-royong), dan pelestarian lingkungan sesuai dengan konsep Green and Blue Economy.

Proyek-proyek tersebut diwujudkan dalam bentuk Investment Project Ready to Offer (IPRO) – proyek investasi yang telah memenuhi syarat dan persyaratan untuk ditawarkan kepada calon investor – yang didukung oleh data valid dan transparan, serta disusun berdasarkan kebijakan yang harmonis antar sektor, agar investasi dapat berjalan efektif dan berdampak positif secara luas.

Jufri Rahman berharap, melalui kegiatan ini, diperoleh Proyek Investasi Strategis dari masing-masing Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan yang memuat unsur clean and clear, ready to offer, dan berpedoman pada kebijakan-kebijakan yang selaras.

“Diharapkan pula agar pelaksanaan kegiatan ini dapat memberikan insight yang bermanfaat dan outcome yang memuaskan bagi setiap unsur yang terlibat dalam Dedicated Team Meeting ini,” tutupnya.(rhm)