LUWU, UJUNGJARI.COM — Kabupaten Luwu menjadi tuan rumah salah satu agenda kegiatan Festival Keraton Nusantara (FKN) XIII, yaitu Maccera Tasi.

Ritual adat Kedatuan Luwu yang identik dengan pesta, sebagai ungkapan rasa syukur digelar di pesisir pantai Pelabuhan Ulo-ulo, Kota Belopa, Selasa (10/9/2019).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kegiatan ini dihadiri langsung Yang Mulia Datu Luwu ke-40, H La Maradang Mackhulau Opu to Bau dan permaisuri, para raja/sultan utusan kerajaan/keraton se-Indonesia, juga para undangan peserta FKN ke XIII, dan segenap masyarakat Kabupaten Luwu.

“Alhamdulillah, kegiatan Maccera Tasi ini kita fokuskan di dua titik, yaitu di Pelabuhan Ulo-ulo dan di Rujab Bupati Luwu di Pammanu,” ungkap Ketua Panitia Maccera Tasi, Andi Palanggi A Kaddiraja S.STP kepada Wartawan.

Ritual Maccera Tasi ini dilaksanakan di tengah kontroversi sikap masyarakat. Dimana ada masyarakat yang meminta untuk tidak dilaksanakan karena berbau syirik.

Namun demikian, Pemkab Luwu dan pihak panitia memberi garansi, dalam kegiatan tersebut sama sekali tidak ada aktivitas berbau syirik.

“Maccera tasi dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai pesta laut. Tetapi tidak ada sesajen ataupun melarung kepala kerbau ke laut. Di sana kita hanya akan melaksanakan prosesi pelepasan benih ikan dan pakannya,” kata Andi Palanggi belum lama ini.

Ia mengatakan, prosesinya dimulai pukul 10:30- 11.30 Wita dengan mengitari ance (menara upacara adat) sebanyak tiga kali oleh Perahu Bajo dan Perahu Puawang.

Ritual Maccera’ tasi’ berasal dari dua kata, yaitu cera’ yang berarti darah dan tasi’ artinya laut. Dalam konteks kekinian, kegiatan tersebut betul-betul dijauhkan dari sifat berbau syirik.

“Kegiatan pesta laut Maccera’ tasi’ telah disesuaikan dengan aqidah dan Syariat Islam serta sesuai pula dengan kaidah adat Luwu yang mengatakan, Patuppui ri Ade’ E, Mupasanrei ri Syara’E, yang artinya, setiap tindakan dan kegiatan harus selalu ditumpukan pada adat didasarkan pada syariat agama Islam,” kata Asisten I Pemkab Luwu Andi Palanggi.

Sebanyak 150 personel Polisi Resor Luwu mengamankan acara Maccera Tasi di Pelabuhan Ulo-ulo, Desa Belopa, Kecamatan Belopa.

Hal tersebut diutarakan Kabag Ops Polres Luwu, Kompol Samurai Anata, saat pengamanan di lokasi acara.

Dia menuturkan pengaman tamu Maccera Tasi ini dikawal saat masuk di perbatasan Luwu-Palopo di Kecamatan Bua.

“Kemarin Polres Luwu juga backup kegiatan Festival Keraton Nusantara XIII di Palopo satu pleton,” ujarnya

Satu pleton ini berjumlah 30 hingga 50 personel.

“Pada acara puncak hari ini kita gabung satu SSK (Satuan Setingkat Kompi) atau tiga pleton, bergabung dengan jajaran Polsek,” tuturnya.

Maccera tasi ini rangkaian kegiatan Festival Keraton Nusantara XIII di Kedatuan Luwu, Kota Palopo.

Acara sudah dimulai pada 6 September 2019 yakni Mallekke Wae (Mengambil Air) di istana kedatuan.

Dan ini merupakan kegiatan inti (mata gau’). Dimana rombongan Datu Luwu bersama para raja dan ratu menuju Belopa.

Para tamu menyaksikan kegiatan di lokasi acara di Pelabuhan Ulo-ulo.

Dalam prosesi, Datu Luwu bersama 13 dewan adat menaiki pincara (perahu) di Pelabuhan Tadette, di Desa Senga Selatan menuju ance (menara upacara) di Pelabuhan Ulo,ulo.

Sebelum ke tenda para tamu, pincara datu bersama 13 dewan adat mengelilingi ance sebanyak tiga kali.

Kemudian azan dikumandang
dkan dari empat penjuru mata angin.

Barulah Datu Luwu menuju tenda acara bergabung dengan para raja dan ratu, disambut dengan cara adat.

Bupati Luwu H Basmin Mattayang nampak sesekali sibuk menjemput tamu dari kerajaaan senusantara,orang nomor satu di pemerintahan kabupaten Luwu ini terus menebar senyum saat menyambut dari kalangan kerajaaan.

“Alhamdulillah,prosesi Maccera Tasi’ berjalan lancar, terima kasih atas kedatangan raja raja senuantara di kabupaten Luwu ” kata Basmin Mattayang yang di amini wakil bupati Luwu Syukur Bijak.  (irwan musa)