ikut bergabung

Sepekan, Kasus Covid di Makassar Capai 1837


Nursaidah Sirajuddin

Makassar

Sepekan, Kasus Covid di Makassar Capai 1837

MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Kasus Covid-19 di Kota Makassar mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Data dari Satgas Covid-19 Kota Makassar, dalam sepekan, 6-12 Februari, tercatat jumlah kasus warga yang terkonfirmasi positif covid-19 sebanyak 1.837.

Baca Juga

Jika pada pekan-pekan sebelumnya, peningkatan kasus harian covid-19 berada di bawah angka 10 kasus, namun pekan kemarin, kasus harian berada di angka 50-an per hari.

Menanggapi tingginya kasus harian di Kota Makassar, Kepala Dinas Kesehatan Nursaidah Sirajuddin mengatakan, bisa jadi penyebaran virus yang cepat disebabkan oleh varian omicron.

Meskipun, kata dia belum ada rilis resmi dari Litbangkes Kementerian Kesehatan ihwal hasil deteksi omicron di Sulsel, tetapi dari progres penyebarannya mengarah ke omicron.

“Sepertinya memang ke arah sana ,ini memang gejalanya ringan dan penyebaran cepat,” jelas Nursaidah Sirjuddin, Minggu (13/2).

Meski angkanya terus merangkak naik, tetapi Ida-sapaan karibnya mengimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tidak juga abai dengan virus Corona varian omicron.

Penyebaran omicron memiliki tingkat kerusakan rendah, karena itu sejak gelombang ketiga ini tidak banyak masyarakat yang dirawat di rumah sakit.

“Jadi jangan kita terlalu terpaku dengan peningkatan kasus, intinya bagaimana kita menjaga BOR (Bed Occupancy Rate) di RS, bagaimana tidak ada yang meninggal, itu yang kita jaga,” jelasnya.

Saat ini, khusus Makassar 98 tempat tidur yang terisi dari 1.067 tempat tidur yang tersedia.

Baca Juga :   Lions Club Makassar Rajawali Bagikan 5.650 Sarung Tangan dan Masker Kepada Kolektor Retribusi Pasar

Pakar epidemiologi Universitas Hasanuddin Makassar, Ridwan Aminuddin mengatakan, 60 persen kasus di Sulsel ada di Makassar.

Gelombang ketiga covid diprediksi berlangsung empat hingga lima pekan ke depan.

Secara nasional, proyeksinya bisa sampai 300 ribu hingga 500 ribu kasus per hari.

Dia menjelaskan, penyebab tingginya kasus karena penularan omicron lebih cepat. Kedua, mutasi dari omicron jauh lebih tinggi dibandingkan delta.

“Delta hanya dua mutasi. Kalau omicron bisa 30 sampai 50 mutasi,” jelasnya.

Sehingga, semakin tinggi mobilitas maka semakin tinggi penularan. Artinya, omicron bakal sulit dikontrol. (**)

dibaca : 35



Komentar Anda
Baca Selengkapnya
Rekomendasi untuk anda ...

Berita lainnya Makassar

Populer Minggu ini

Arsip

To Top