JAKARTA--Setelah varian Omicron yang mulai menyerang banyak negara, kini muncul lagi varian baru jenis Coronavirus (Covid-19. Namanya Neocov.
Peneliti asal Wuhan, Tiongkok, memperingatkan dunia untuk waspada terkait penemuan jenis baru dari Coronavirus ini. Ditemukan pada kelelawar di Afrika Selatan, sejauh ini NeoCov memang belum menular ke manusia. Namun, hanya tinggal butuh 1 mutasi lagi, virus NeoCov bahaya dan mematikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut para ilmuwan dari Universitas Wuhan, NeoCov dapat menembus sel manusia dengan cara yang sama seperti virus SARS-CoV-2. Jika menyusup ke sel manusia maka peluang kematiannya yakni 1 banding 3. Virus ini lebih mirip pada Coronavirus jenis Middle East Respiratory Syndrome coronavirus (MERS)-CoV.
“Hanya satu mutasi lagi menjadi berbahaya bagi manusia,” kata para peneliti dalam sebuah makalah yang diposting di situs web pracetak bioRxiv yang belum ditinjau oleh rekan sejawat sejawar seperti dikutip dari jawapos.com.
MERS-CoV dan beberapa virus Korona kelelawar menggunakan ‘DPP4’ sebagai reseptor fungsionalnya. Namun, reseptor untuk NeoCoV, kerabat terdekat MERS-CoV yang pernah ditemukan pada kelelawar, tetap dianggap berbahaya.
Dalam studi tersebut, para peneliti secara tak terduga menemukan bahwa NeoCoV dan kerabat dekatnya, PDF-2180-CoV, dapat secara efisien menggunakan beberapa jenis enzim pengubah Angiotensin 2 (ACE2) kelelawar dan, yang kurang menguntungkan, ACE2 manusia untuk masuk. NeoCoV secara efisien menginfeksi sel pengekspresi ACE2 manusia setelah mutasi T510F pada receptor-binding motif (RBM).
“Khususnya, infeksi tidak dapat dinetralisir silang oleh antibodi yang menargetkan SARS-CoV-2 atau MERS-CoV,” beber laporan penelitian.