GOWA, UJUNGJARI.COM — Sebanyak 450 dosis dipersiapkan untuk vaksinasi covid-19 terhadap anak usia 6-11 tahun di Gowa. Vaksibasi anak perdana ini diprakarsai jajaran Polri di wilayah hukum Polres Gowa dan digelar, Jumat (14/1/2022) mulai pukul 08.00 Wita hingga pukul 16.00 Wita di halaman Sekolah Dasar Negeri Unggulan Paccinongang, Kelurahan Paccinongang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.
Vaksinasi anak ini melibatkan ratusan anak berasal dari enam SD di wilayah Somba Opu. Vaksin yang disiapkan sebanyak 500 dosis jenis sinovac dengan rincian 450 dosis untuk anak dan 50 dosis untuk masyarakat umum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan vaksin perdana untuk anak usia 6-11 tahun ini dipantau langsung Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana didampingi para perwira pejabat utama Polda, Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni serta Kapolres Gowa AKBP Tri Goffarudin Pulungan.
Aksi keroyok vaksin ini melibatkan tenaga kesehatan dan vaksinator dari Dinas Kesehatan Gowa serta jajaran Nakes Dokpol Polda Sulsel dan Polres Gowa.
Sebelum meninjau aktivitas vaksin, Kapolda Irjen Pol Nana Sudjana bersama Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni serta para PJU lingkup Polda dan Polres Gowa melakukan video conference dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo secara nasional dan diikuti seluruh jajaran Polda se Indonesia.
Kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana melaporkan kondisi cakupan vaksinasi di Sulawesi Selatan.
Dikatakan Nana Sudjana, persentase cakupan vaksinasi di Sulsel telah mencapai 74,43 persen. Dikatakan Nana Sudjana, dari 24 kabupaten kota baru tujuh daerah atau kabupaten kota yang dibolehkan untuk melaksanakan vaksinasi anak yakni Gowa, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Soppeng, Palopo dan Toraja Utara.
” Ketujuh daerah ini dibolehkan karena sudah mencapai 60 persen vaksinasi untuk lansianya,” kata Nana Sudjana.
Karena itu, kata Kapolda Sulsel, saat ini pemerintah dan Polri sangat eksis melakukan kegiatan vaksin. Syarat pelaksanaan vaksinasi anak ini adalah ketika cakupan vaksinasi kelompok lansia telah mencapai angka 60 persen. Dan saat ini Kabupaten Gowa telah mencapai target 61 persen untuk lansia, sehingga akses untuk melaksanakan vaksinasi anak 6-11 tahun menjadi terbuka.
Terkait perkembangan jumlah vaksinasi, Nana Sudjana mengatakan, saat ini untuk Sulsel dari target 7,1 juta masyarakat (target vaksin) sudah mencapai 74,43 persen untuk dosis pertama dan 44,43 persen untuk dosis kedua.
” Untuk mencapai 100 persen pada Maret nanti, maka kegiatan vaksinasi ini akan terus kami lakukan. Sasaran prioritas saat ini adalah anak usia 6-11 tahun. Jika ingin segera dapat melakukan vaksinasi anak maka vaksinasi lansia harus digencarkan sehingga bisa mencapai 60 persen juga,” papar Kapolda Sulsel.
Kapolda pun menekankan bahwa vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini perlu dilakukan agar anak teehindar jangkitan covid-19 di sekolah dan ketika pulang dari sekolah tidak menjadi carrier penyakit untuk anggota keluarga di rumah..
” Masyarakat perlu tahu 3 kunci untuk dapat memutus mata rantai penyebaran covid-19 yakni terus mematuhi protokol kesehatan, kedua adalah percepatan vaksinasi, dan yang ketiga adalah penguatan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment),” urai Kapolda.
Sementara itu Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni yang menyambut kedatangan Kapolda Sulsel mengatakan kelompok usia anak kini jadi prioritas Pemerintah Kabupaten Gowa.
Kelompok usia anak dan remaja ini dilakukan
untuk mempercepat terlaksananya proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di seluruh wilayah Kabupaten Gowa.
” Saya imbau agar masyarakat tetap waspada dan terus mengoptimalkan pencapaian vaksinasi yang ada. Hal ini karena adanya varian baru covid-19 bernama omicron dan dengan interaksi yang besar sebagai wilayah hinterland dari Makassar, tentunya aktivitas dan mobilitas masyarakat yang tinggi memerlukan upaya pencegahan dari masyarakat. Salah satunya dengan cara meningkatkan cakupan vaksinasi selain dari menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin. Tetap pakai masker dan jaga jarak, tidak berkerumun, ” kata Wabup Rauf Malaganni.
Dikatakannya, sampai saat ini pandemi memang belum selesai. Sekalipun memang selama beberapa bulan terakhir jumlahnya dapat dikendalikan.
” Memang masih ada masyarakat yang terkonfirmasi positif tapi jumlahnya di bawah 10 orang. Bahkan satu bulan terakhir ini angka yang terkonfirmasi sudah 0,” tandas Rauf Malaganni.-