MAROS,UJUNGJARI.COM – Kepala Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel, Andi Amanna Gappa, memaparkan benefit multiplier effect jika proyek Kereta Api Trans Sulawesi rute Makassar-Parepare dioperasikan. Mulai dari terbukanya lapangan kerja bagi putra-putri daerah hingga adanya potensi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang baru.

“Proyek KA Trans Sulawesi rute Makassar-Parepare ini merupakan PSN (Proyek Strategis Nasional (PSN), sebagai bukti kongkrit keberpihakan Pemerintah Pusat atas pemerataan pembangunan, makanya sudah semestinya kita dukung bersama-sama,” ucap Amanna Gappa di hadapan warga dan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros, di Hotel Grand Town Maros, Rabu (29/12/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sekadar diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel selaku tim persiapan menggelar pertemuan dengan agenda pemberitahuan kepada pemilik lahan terkait rencana pembangunan jalur KA segmen E (Makassar-Maros-arah Bandara Hasanuddin).

Selain Kepala BPKA Sulsel, kegiatan itu turut dihadiri Sekkab Maros mewakili Bupati Maros, Kanwil BPN Sulsel, Camat Marusu, Kades Marumpa dan Temmappaduae serta para pemilik lahan yang dilalui jalur kereta api.

Amanna Gappa menjabarkan bahwa dalam rangka persiapan pengoperasian kereta api, semua pihak perlu mempersiapkan sumber daya manusia bidang kereta api.

Menurut dia banyak peluang lapangan pekerjaan dan perlu dukungan Pemerintah Daerah dalam rangka mempersiapkan SDM-nya untuk terlibat di dalam pengoperasian kereta api.

“Kehadiran KA di Sulsel ini merupakan kebanggaan bagi kita, sekaligus berkah. Di samping peluang kerja juga potensi peningkatan perekonomian di sekitar stasiun pasti tumbuh,” katanya.

Khusus di Maros, kata dia juga kesempatan untuk mendukung sektor pariwisata.

“Wisatawan akan lebih mudah mengakses. Ya pariwisata bangkit, ekonomi juga bangkit,” tuturnya.

Dampak positif lain, Amanna Gappa menyebut kehadiran KA Trans Sulawesi akan menjadi sumber PAD baru bagi pemerintah daerah. Ia mencontohkan di setiap stasiun pastinya ada ruang iklan dan itu dapat menjadi sumber pemasukan daerah. Itu belum termasuk potensi-potensi retribusi lainnya yang bisa ditarik ke kas daerah.

“Intinya, pembangunan KA Trans Sulawesi ini untuk kepentingan umum. Kehadirannya membawa manfaat besar, bukan hanya bagi pemerintah tapi juga masyarakat. Insya Allah, perekonomian masyarakat maupun daerah akan jauh lebih berkembang setelah KA Trans Sulawesi ini beroperasi,” pungkasnya.