MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Kontestasi pemilu legislatif (Pileg) 17 April nanti sangat menarik lantaran diikuti banyak tokoh, khususnya calon anggota legislatif (Caleg) dari berbagai partai politik.
Berdasarkan bocoran survei sejumlah lembaga terdapa tiga partai yang diunggulkan untuk meraih 2 kursi di DPRD Sulsel melalui daerah pemilihan (Dapil) Sulsel 1 atau Makassar A.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Yang paling banyak diminati pemilih dari berbagi faktor itu dimiliki oleh Partai Nasdem, kemudian Gerindra dan ketiga Golkar.
Dengan modal suara Nasdem pada saat Pileg 14 April 2014 lalu diatas 49 ribu dipastikan terjadi kenaikan yang luar biasa.
“Fenomena menarik adalah turunnya perolehan suara Golkar. Ini memunculkan peluang Nasdem untuk memunculkan tambahan kursi di Makassar A,” ujar dosen politik Unobos Dr Arief Wicaksono, Minggu (7/4).
Begitupula Partai Gerindra yang diuntungkan oleh ekor jas
juga punya potensi untuk mendapatkan dua kursi. Tapi untuk saat ini Nasdem yang lebih berpeluang meraih dua kursi.
Diinternal Nasdem para caleg giat melakulan sosialisasi dan penggalangan.
Pada kegiatan dialog politik kursi DPRD Partai Nasdem Dapil I Milik Siapa yang berlangsung di Warkop Dottoro Topaz Panakkukang Makassar, Minggu (7/4) juga menampilkan dosen UIN Alauddin Dr Firdaus Muhammad.
Arief menambahkan bahwa bagi Caleg yang berpeluang memperebutkan kursi kedua setelsh Andi Rachmatika Dewi yakni Andi Arham Basmin Mattayang, Andry Prasetyo Tanta, Dr Bob, Riska Mufli Luthfi dan Saad Iranda Dollar.
“Arham lebih berpeluang masuk di grass root untuk membangun jaringan sehingga mampu meraih lebih banyak dukungan,” ujar Arief.
Sementara Pengamat Politik dari UIN Alauddin Makassar Dr Firdaus Muhammad mengemukakan bila isu yang menguntungkan bagi setiap caleg agar masyarakat dapat melakukan hak pilihnya di TPS.
Selain itu karena bersamaan dengan Pilpres, maka tentu partai bisa diuntungkan dengan banyaknya tokoh termasuk Wali kota Makassar Mohammad Ramdhan (Danny) Pomanto.
“Adakah komunikasi politik Nasdem dengan Pak Danny meski bukan merupakan pimpinan di partai”ujar Firdaus.
Menurutnya, yang menarik adalah karekteristik atau pengaruh orang tua setidak tidaknya berguru, stimulis hingga jaringan jaringan orang tua bisa digunakan.
Meski Arham tidak menjual nama orangtuanya, tapi setidaknya kita bisa melihat gerakannya hingga programnya.
“Seperti dalam sehari Arham bisa mendatangi 20 titik kelurahan dalam sehari. Ini yang sangat menarik,” ucap Firdaus. (rif)