GOWA, UJUNGJARI.COM — Hingga saat ini berdasarkan data survei Dinas Kesehatan Sulsel, angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Gowa masih berada pada garis merah dan terbilang tertinggi di Sulsel.

Menyikapi ini jajaran Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Gowa bersama jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa menggelar sosialisasi penggerakan dan pelaksanaan kelas ibu hamil dalam mendukung penurunan AKI (angka kematian ibu), AKB (angka kematian bayi) dan stunting (kekerdilan anak) di Kabupaten Gowa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sosialisasi ini berlangsung sehari di ruang pertemuan Padivalley Golf Club Pattallassang, Jumat (12/11) lalu dihadiri ratusan kader PKK se Gowa.

Kegiatan ini menurut Ketua TP PKK Gowa Priska Paramita Adnan merupakan komitmen bersama dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga khususnya menurunkan AKI, AKB dan stunting.

” Angka kematian bayi kita di Gowa ini masih berada pada garis merah, kita merupakan salah satu yang memiliki angka kematian ibu dan angka kematian bayi paling tinggi di Sulawesi Selatan,” beber Priska didampingi Kabid Yankes Dinkes Gowa dr Alamsyah dan Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Gowa dr Gaffar.

Priska menyebutkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Gowa, salah satunya pemeriksaan selama kehamilan tidak optimal dan belum mencapai target. Begitupun dengan stunting.

Priska menyebutkan tiga masalah ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi PKK di Gowa dan menjadi tantangan berat bagaimana menuntaskan hal di tengah masyarakat pedesaan yang kerap mempertahankan tradisi dan adab dalam hal menjalani masa kehamilan maupun adab menikahkan anak dibawah umur 19 tahun.

” Pencegahan nikah di usia muda adalah salah satu cara mencegah stunting. Ini perlu karena ketika menikah di usia muda, mereka belum siap untuk berkeluarga, belum siap mengasuh anak dan belum tahu bagaimana caranya menjaga kehamilan agar mempunyai kehamilan yang sehat,” tandas istri Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.

Selain penurunan AKI, AKB dan stunting, Priska berharap seluruh kader PKK bisa berperan aktif terus membantu pemerintah dalam upaya penanganan covid-19 yaitu dengan mensukseskan vaksinasi.

” Kita sebagai perempuan masa kini tidak hanya menjadi pelengkap dalam pembangunan nasional, tapi kita juga harus turut terlibat didalamnya. Harus dapat memberikan dampak dan sumbangsi bagi kesejahteraan hidup terutama bagi kesejahteraan hidup ibu dan anak di Kabupaten Gowa,” tandasnya.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Kabid Yankes) Dinkes Gowa dr Alamsyah menjelaskan bahwa kelas ibu hamil adalah untuk mempersiapkan ibu hamil agar bisa menjalani proses kehamilan secara sehat dan bisa melahirkan anak yang sehat.

” Kegiatannya dibuatkan semacam wadah bagi ibu hamil untuk mendapatkan informasi tentang kehamilan, tentang gizi, tentang proses persalinan, bagaimana merawat kehamilannya sampai selesai persalinan. Jadi di kelas ini juga ada senam ibu hamil dan penyuluhan gizi yang baik tentang ASI eksklusif,” kata dr Alamsyah.

Plt Kepala Puskesmas Pattallassang ini juga meminta peran serta seluruh kader PKK hingga ke tingkat desa untuk memaksimalkan kelas ibu hamil ini. Dirinya berharap minimal setiap desa dan kelurahan memiliki satu kelas ibu hamil.

“Jadi harapan kita memang bagaimana didorong semua kader PKK untuk bisa memaksimalkan kegiatan-kegiatan yang ada di kelas ibu hamil dengan mendatangkan ibu hamil untuk ikut di kelas ibu hamil ini,” harap dr Alamsyah.-