GOWA, UJUNGJARI.COM – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 13 Oktober 2021 di Gowa, Sulawesi Selatan.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Awas Tekor! Pintar dan Bijak Bertransaksi Digital”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Program kali ini diikuti 396 serta menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Export Import Trainer, Yuli Andayani; pemengaruh gaya hidup, Andi Fatmalia Djabir; peneliti Jalin Institute, Nurbaya; serta Trainer & Digital Marketing Communication, Diaz Yasin Apriadi.
Adapun sebagai moderator adalah Jihan Novita. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Kemudian, Yuli sebagai pemateri pertama tampil membawakan materi kecakapan digital bertema “Go Cashless”.
Menurut Yuli, model pembayaran nontunai melalui uang elektronik seperti dompet digital dan kartu debit harus dimanfaatkan secara bijak.
“Pahami dengan baik bahwa uang elektronik adalah pengganti uang tunai. Karenanya, isi dan gunakan sesuai kebutuhan, pertimbangkan sebelum membeli, serta manfaatkanlah cashback dan promo,” pesannya.
Berikutnya, Fatmalia menyampaikan materi etika digital berjudul “Memahami Aturan Bertransaksi di Dunia Digital”. Ia mengatakan, dalam bertransaksi digital, hindarilah penggunaan Wi-Fi publik, pilih platform perniagaan digital terpercaya, dan jaga kerahasiaan kata sandi.
Kewaspadaan dan kecermatan saat bertransaksi akan meminimalisir resiko kerugian akibat ancaman siber maupun keteledoran kita mengamankan akun keuangan digital.
Pemateri ketiga, Nurbaya membawakan tema budaya digital tentang “Mengubah Pola Pikir Konsumtif Menjadi Lebih Produktif”.
Menurut dia, evaluasi belanja diperlukan agar kita mampu mengontrol pemenuhan kebutuhan yang utama dibanding mendahulukan keinginan sesaat.
“Memenuhi kebutuhan hidup itu murah, menuruti gaya hiduplah yang mahal,” ungkapnya.
Adapun Diaz, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema keamanan digital mengenai “Fitur PayLater sebagai Transaksi Berbasis Daring Baru: Amankah?”.
Ia mengatakan, fitur paylater kian diminati masyarakat yang makin konsumtif karena kemudahan, kepraktisan, dan kepercayaan konsumen terhadap transaksi digital.
“Selama kita tahu dan bijak serta paham resiko penggunaannya, paylater bisa jadi alternatif pembiayaan kredit yang aman,” jelasnya.
Acara berikutnya adalah sesi tanya jawab yang dipandu oleh Jihan Novita selaku moderator. Sesi ini disambut hangat dengan beragam pertanyaan menarik dari para peserta.
Dalam webinar Literasi Digital di Gowa kali ini, panitia memberikan apresiasi berupa uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Salah satu pertanyaan menarik peserta adalah tentang bagaimana tindakan kita jika mengalami kehilangan kartu uang elektronik.
Narasumber menjelaskan bahwa jika kartu debit hilang, saldo tetap aman karena bisa langsung diblokir setelah melaporkan ke bank.
Namun, untuk uang elektronik berbasis kartu, otomatis akan ikut hilang jika kita kehilangan kartu. Karenanya, jagalah kartu uang digital dengan baik dan isi saldo secukupnya saja, jangan terlalu banyak.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.