PINRANG, UJUNGJARI.COM — Satgas TMMD Ke-112 Kodim 1404/Pinrang, menggandeng Dinas kesehatan Kab. Pinrang melaksanakan penyuluhan stunting, pembinaan posyandu dan posbindu PTM sebagai sasaran TMMD Non Fisik, (27/09/2021).

Kegiatan penyuluhan diadakan di gedung PKK Kecamatan Batulappa yang diikuti oleh tenaga kesehatan dan ibu-ibu kader posyandu se Kecamatan Batulappa. “Stunting itu tentang kekurangan gizi dalam tumbuh kembang anak yang diakibatkan asupan gizi kurang saat dalam kandungan ibu. ” jelas Amirullah, SKM, M. Kes (Kepala Puskesmas Batulappa) sebagai pembicara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Amirullah Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang menyebabkan anak memiliki postur tubuh pendek, jauh dari rata-rata anak lain di usia sepantaran. Tanda-tanda stunting biasanya baru akan terlihat saat anak berusia dua tahun. Stunting mulai terjadi ketika janin masih dalam kandungan, disebabkan oleh asupan makanan ibu selama kehamilan yang kurang bergizi. Akibatnya, gizi yang didapat anak dalam kandungan tidak mencukupi. Kekurangan gizi akan menghambat pertumbuhan bayi dan bisa terus berlanjut setelah kelahiran.

Amirullah menambahkan mencegah stunting sudah bisa dilakukan sejak masa kehamilan dengan cara penuhi kebutuhan nutrisi, lakukan pemeriksaan kandungan secara rutin, terapkan berperilaku hidup bersih dan sehat, hindari paparan asap rokok dan berolah raga secara rutin. Kuncinya tentu dengan meningkatkan asupan gizi ibu hamil dengan makanan yang berkualitas baik. Zat besi dan asam folat adalah kombinasi nutrisi penting selama kehamilan yang dapat mencegah stunting pada anak ketika ia dilahirkan nanti.

Amirullah juga menjelaskan cara mencegah stunting pada anak dapat dilakuakn dengan cara membiasakan pola makan sehat, pola asuh yang baik, menjaga kebersihan air dan sanitasi. Yang paling penting ibu-ibu harus rajin membaca dan memahami ilmu kesehatan karena pemahaman baik tentang stunting akan mampu memberikan orangtua kesadaran arti pemenuhan gizi bagi anak. Di era teknologi saat ini, informasi kesehatan ini bisa kita dapatkan dengan mudah melalui internet ataupun buku. Maka dari itu, kegiatan membaca bisa menjadi cara sederhana bagi orangtua untuk memahami stunting.

Sementara itu, Nakes Puskesmas Batulappa Atri menjelaskan bahwa kegiatan selama ini yang dijalankan berupa pemberian makanan tambahan berupa biskuit ditujukan untuk anak yang kurang berat badannya. Untuk anak balita diberikan imunisasi lengkap sampai usia 2 tahun dan untuk anak balita yang kurang berat badannya diberikan makanan selama 90 hari yang didanai dari desa atau kelurahan.

“Kami harap untuk bapak Tentara kalau bisa langsung terjun ke desa-desa untuk memberikan motivasi anak-anak stunting, karena dari pengalaman kami anak yang stunning akan bersemangat apabila bapak tentara yang membujuknya”, pungkasnya.

Ditempat yang sama Camat Batulappa Ruslan S. Sos mengaku sangat terbantu dan merasa terhormat dengan diadakannya kegiatan tersebut, yang tentunya sangat membantu Pemerintah Kecamatan Batulappa dalam mensosialisasikan kesehatan kepada warga masyarakat.

“Saya sangat berharap kegiatan penyuluhan kesehatan seperti ini dilaksanakan secara rutin dan terus menerus, guna menjaga masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup sehatan, untuk tetap menjaga kesehatan yang prima,” ujarnya. (Jaya)