MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Provinsi Sulsel Andi Arham Basmin Mattayang mengaku memiliki banyak kiat untuk melakukan sosialisasi di daerah pemilihan (Dapil) Sulsel 1 atau Makassar A.
Bahkan Caleg yang maju lewat Partai Nasdem ini bisa menyiapkan waktunya untuk menemui warga minimal 10 hingga 20 kelurahan dalam sehari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski diakui di dapil tersebut persaingan sangat ketat, namun Andi Arham yang menyukai tantangan mengaku senang bersaing secara sehat.
Hal tersebut dikemukakan Andi Arham pada acara dialog politik ‘Menakar Peluang Cakeg Muda di Sulsel” bertempat di warkop Dottoro Topaz Panakkukang, Minggu (31/3/2019).
Menurutnya, generasi muda harus mencari tantangan baru. “Dan Makassar punya tantangan yang luar biasa. Selama saya jalan tiga bulan memang tantangannya luar biasa” ujar Arham optimis.
Dalam beberapa kunjungan di kelurahan, Arham mengakui ada banyak tawaran atau permintaan program dari tim maupun relawan, namun diapresiasi sepanjang tidak melanggar regulasi yang ada.
Soal nama besar ayahnya yang kini menjabat Bupati Luwu, Arham mengaku tidak memanfaatkan nama besar ayahnya. “Kalau saya mau kenapa saya tidak menjadi caleg di Dapil Luwu Raya,” jelasnya.
Sementara itu dosen politik Unibos Dr Arief Wicaksono menilai jika perilaku masyarakat membuat caleg bisa tak menentu. Perilaku masyrakat khusus dirubah.
Pertma, Kelemahan caleg muda belum punya koneksi full. Kinerja baru sedikit. Sehingga kedekatan dengan pemilih masih kurang.
Kedua, caleg muda diambil latar belakng profesi kebanyakan para pekerja, karyawan dan profesi. pengusaha justeru sedikit.
Adapun dosen politik dari UIN Alauddin Dr Firdaus Muhammad mengemukakan bila saat ini tand politik era milenial itu sangat menentukan.
Olehnya itu, Caleg muda sangat diperhitungkan di Pileg nanti.
“Caleg orang tua sekalipun cukup beradaptasi dengan kaum milenial,” jelas Firdaus. (**)