PARIGI,UJUNGJARI.COM– Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” kali ini menyapa warga Parigi, Sulawesi Tengah. Kegiatan ini diselenggarakan secara virtual pada 24 Agustus 2021 yang dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema saat ini adalah “Jarimu Harimaumu”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Empat narasumber tampil dalam seminar ini, yaitu Mafindo HOUR Profesional, Rovien Aryunia; pegiat literasi pendidikan, Masdinar; pegiat literasi teknologi, Musyafir; dan mahasiswi, Monica Jauwry. Selaku moderator adalah Ratih Aulia, Presenter TV. Pada kegiatan kali ini diikuti oleh 1.230 peserta dari berbagai kalangan. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Materi pertama dibawakan Rovien Aryunia dengan tema “Mengenal Aplikasi Percakapan, Perbedaan, dan Fitur-Fiturnya”. Menurut dia, beberapa aplikasi percakapan yang dapat digunakan, antara lain Zoom, Google Meet, Whatsapp, Signal, dan Telegram. Masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan. Misalnya, Whatsapp memiliki fitur status, sedangkan Telegram dilengkapi fitur hashtag sehingga pesan lebih struktur. “Manfaatkan aplikasi percakapan untuk memberikan berita-berita yang baik,” katanya.

Selanjutnya, Monica Jauwry menyampaikan paparan berjudul “Etika Berjejaring, Jarimu Harimaumu”. Ia mengatakan, sejatinya setiap orang berhak membagikan konten dan komentar. Tapi, ada prinsip yang mesti dijalankan agar tetap beretika di media sosial. Misalnya, memastikan kebenaran informasi, punya manfaat, legal dan tidak melanggar hak cipta, serta tidak menyinggung orang lain.

Pemateri ketiga, Musyafir, memaparkan materi bertema “Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital”. Menurut dia, kiat bijak bermedia sosial, antara lain hindari membagikan konten secara asal-asalan, tidak mendetailkan informasi, menjaga etika, selalu waspada dan jangan mudah percaya, serta menyaring akun-akun yang hendak diikuti.

Adapun Masdinar, sebagai narasumber terakhir, menyampaikan paparan berjudul “Tips Menjaga Keamanan Digital bagi Anak-anak di Dunia Maya”. Ia mengatakan, orang tua punya peran strategis untuk terus mengawasi keamanan digital saat anak berselancar di internet. Buatlah kesepakatan orangtua dan anak dalam penggunaan gawai.

“Jika Anda terlalu sibuk bekerja, ketahuilah anak Anda hanya memiliki masa kecil sekali seumur hidup,” ujarnya.

Webinar literasi digital ini mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Salah satunya, Yati Cahyati dari Parigi yang bertanya tentang upaya yang harus dilakukan jika aplikasi yang digunakan telah disadap. Menanggapi hal tersebut, Rovien Aryunia menyatakan, segera cari tahu langkah untuk segera ambil alih kembali akun di aplikasi tersebut. Ke depan, lakukan verifikasi dua arah agara aplikasi maupun untuk gawai.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.