ikut bergabung

Kajian Yayasan CARE Peduli:  Perempuan Kelompok Paling Rentan Terkena Dampak Negatif Pandemi Covid-19


Nasional

Kajian Yayasan CARE Peduli:  Perempuan Kelompok Paling Rentan Terkena Dampak Negatif Pandemi Covid-19

JAKARTA, UJUNGJARI– 24 Agustus 2021 – Pandemi Covid-19 berdampak terhadap penurunan kualitas hidup, khususnya kaum rentan. Survei internal Yayasan CARE Peduli (YCP) menunjukkan, kaum perempuan menjadi kelompok kaum rentan yang paling mengalami dampak negatif pandemi Covid-19.

Bonaria Siahaan, CEO Yayasan CARE Peduli menyatakan, “Memasuki tahun kedua pandemi, kerja kemanusiaan kita justru terus bertambah. Gelombang demi gelombang Covid-19 menghadang, sementara bencana alam dan risiko perubahan iklim terhadap kemiskinan dan ketahanan hidup tetap berdatangan. Secara umum, perempuan bernasib lebih buruk daripada laki-laki karena beban tanggung jawab yang meningkat dan berlipat ketika ada pembatasan mobilitas dan kebijakan tinggal di rumah (stay at home) diberlakukan.”

Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas beban school from home atau sekolah daring jatuh pada perempuan. Temuan Yayasan CARE Peduli, tanggung jawab tambahan dalam mengawasi studi anak-anak di rumah sangat berat bagi perempuan pedesaan atau daerah perkotaan yang miskin, dikarenakan tingkat pendidikan rendah. Kondisi ini pun menimbulkan berbagai masalah baru di dalam keluarga, termasuk tindak kekerasan pada perempuan. Lanjutnya, “Beban berlipat juga dialami perempuan hamil karena keterbatasan akses pada layanan kesehatan serta berkurangnya kapasitas rawat inap rumah sakit. Secara mental dan emosional, perempuan hamil dari kelompok rentan dan marjinal seringkali dipenuhi kekhawatiran akan keselamatan janin dan dirinya, apalagi dengan keterbatasan akses informasi yang benar tentang Covid-19 dan keuangan yang semakin menipis. Untuk itulah, setiap program kemanusiaan yang kami jalankan, kami memulainya dengan Rapid Gender Assessment (RGA). ” papar Bonaria.

Baca Juga :   Tak Apa Cerewet, Asal Korban Covid tak Berderet

Di samping pandemi, beragam bencana alam juga tetap terjadi akibat krisis perubahan iklim. Indonesia pun mengalami berbagai bencana alam sepanjang masa pandemi ini. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan pada Januari-Juli 2021 saja ada 1.638 kejadian bencana yang berdampak pada 5,6 juta orang. 499 orang wafat dan 69 hilang akibat banjir, kebakaran hutan dan lahan, longsor, angin puting beliung, maupun gempa. Adapun pada 2020 terjadi 4.650 bencana yang berdampak pada 6,8 juta jiwa, menghilangkan nyawa 418 orang, serta membawa kerugian material yang sangat besar.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Global Humanitarian Overview 2021 mencatat pagebluk ini memicu resesi global terburuk sejak 1930-an. Bank Dunia memperkirakan 60 juta orang jatuh dalam kemiskinan sejak pandemi. Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS), pandemi Covid-19 menyebabkan jumlah orang miskin pada Maret 2021 sebesar 10,14% atau 27,54 juta, meningkat 0,36% atau 1,12 juta dibanding Maret 2020. Persentase penduduk miskin per Maret 2021 di perdesaan masih lebih besar dibanding di perkotaan, yaitu 15,37 juta dibanding 12,18 juta jiwa. Dari perspektif gender, total penduduk 271 juta pada 2020, populasi perempuan sebanyak 134,27 juta. Pekerja perempuan berusia 15-49 tahun di sektor informal menjadi kelompok masyarakat yang paling terpukul di tengah pandemi.

dibaca : 194

Laman: 1 2 3 4



Komentar Anda

Berita lainnya Nasional

Populer Minggu ini

Arsip

To Top