BUTON SELATAN,UJUNGJARI.COM–Sebanyak 863 peserta antusias mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, yang dilaksanakan secara virtual pada 9 Agustus 2021 di Buton Selatan, Sulawesi Tenggara.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Tema yang diusung pada hari ini yaitu “Bersama Lawan Kabar Bohong”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Empat narasumber yang mengisi sesi webinar kali ini, di antaranya M. Ichsan Ilyas selaku pemengaruh, LM Azhar Sa’ban selaku dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Buton, Abdul Gafur R Sarabiti selaku penggiat budaya Kemendikbud Ristek, dan Kabuludin Alman selaku pegiat publik Policy Founder Akar Rumput. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Vivie Zabkie.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapankesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Pemateri pertama, LM Azhar Sa’ban membahas tema “Bersama Lawan Kabar Bohong”. Azhar menjelaskan mengenai cara mengidentifikasi apakah berita tersebut adalah hoaks atau bukan.

Ia berpesan bahwa sangat penting untuk melindungi atau menjaga informasi, identitas, dan jejak digital karena dapat menjelaskan mengenai bagaimana cara memahami, mengakses, mengevaluasi, dan memproduksi pesan.

Selanjutnya, M. Ichsan Ilyas sebagai pemateri kedua yang mengangkat tema “Etika Digital”. Ichsan mengatakan, berita hoaks dapat menimbulkan kecemasan, stress, panic attack, keresahan, mengganggu suasana hati, dan gangguan emosional. Oleh karena itu, Ichsan membagikan tips cara mengenali dan hoaks.

Adapun pemateri ketiga, Abdul Gafur R. Sarabiti, membawakan tema “Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital”. Gafur menyampaikan materi mengenai pasal-pasal dan UU ITE tentang yang menyuarakan pendapat di dunia digital sembari memberikan contoh-contohnya. “Kritik harus disertai dengan kritis bukan hanya asal kritik,” katanya.

Kabuludin Alman sebagai pemateri terakhir membawakan tema mengenai “Tips Pentingnya Internet Sehat”. Alman menjabarkan tentang pentingnya internet sehat disertai dengan langkah-langkahnya, di antaranya melibatkan peran aktif keluarga, guru, dan ulama.

“Pemahaman akan pentingnya sikap dalam beraktivitas di dunia maya perlu dinaikkan levelnya menjadi pola hidup sehat bersama internet,” pesannya.

Setelah sesi pemaparan materi selesai, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut hangat oleh para peserta. Para peserta tampak antusias dalam mengajukan pertanyaan. Panitia menyediakan uang elektronik sebesar Rp100.000 bagi 10 peserta yang terpilih.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

Salah satu peserta webinar, Wifina, bertanya mengenai bagaimana tips untuk memberikan edukasi pada orangtua agar terhindar dari informasi palsu. Menurut Alman, kita dapat menjadi contoh lalu dapat diikuti oleh anggota keluarga yang lainnya.

“Kita juga bisa memberitahu materi yang disampaikan dalam webinar literasi digital seperti ini kepada orangtua,” katanya.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber tepercaya.

Masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.