MAKASSAR,UJUNGJARI.COM–Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan menggelar rapat pleno data pemilih berkelanjutan di kantor KPU Sulsel, Senin (9/8). Pleno dipimpin oleh Ketua KPU Sulsel, Faisal Amir dan dihadiri seluruh komisioner serta para pejabat di lingkungan KPU Sulsel, mulai dari Sekretaris, Kabag/Koordinator dan Kasubag.

Ketua Divisi Data dan Informasi Pemilih KPU Sulsel, Uslimin mengatakan dibandingkan dengan Data Pemilih Berkelanjutan pada Juni 2021 lalu, terdapat kenaikan jumlah pemilih di Sulsel sebanyak 2.370 pemilih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Jika pada Juni lalu jumlah pemilih di Sulsel 6.208.693 maka pada Juli naik menjadi 6.211.0633 orang,” kata Uslimin.

Pleno KPU Sulsel juga mengidentifikasi adanya pemilih baru sebanyak 5.586 orang dan pemilih yang sudah tidak memenuhi syarat (TMS) sebanyak 3.216 orang. Pemilih TMS di Sulsel untuk periode Juli 2021 didominasi oleh pemilih meninggal, yakni 1.522 orang dari total TMS yang teridentifikasi.

Selebihnya, karena pemilih diketahui pindah domisili sebanyak 1.440 orang dan beralih status menjadi Polri sebanyak 120 orang, serta tercatat di lebih dari satu daerah (130 orang). Lainnya, beralih status ke TNI empat orang.

Uslimin menambahkan secara keseluruhan, tercatat 12 Kabupaten dan kota yang pemilihnya lebih kecil atau menyusut dibandingkan periode Juni 2021. Kabupaten dan kota itu adalah Selayar, Bulukumba, Gowa, Sinjai, Pangkep, Barru, Sidrap, Luwu Timur, Toraja Utara, Makassar, Parepare dan Palopo.

Tiga kabupaten dan kota dengan penyusutan terbesar adalah Toraja Utara (358 pemilih), Sinjai (156 pemilih), dan Luwu Timur (122) pemilih.

Sebaliknya, 12 kabupaten dan kota lainnya mencatat penambahan jumlah pemilih dengan tiga kabupaten dan kota terbesar peningkatan pemilihnya adalah Pinrang yang naik 1.462 pemilih, Bantaeng naik 844 pemilih, dan Luwu naik 342 pemilih.