ikut bergabung

Warga Patekke Kecewa Hasil Investigasi Ahli Geoteknik Unhas Getaran di PLTA Malea


Sulsel

Warga Patekke Kecewa Hasil Investigasi Ahli Geoteknik Unhas Getaran di PLTA Malea

MAKALE, UJNGJARI.COM –, Warga Lembang Patekke,  Makale Selatan, kecewa penjelasan Ahli Geoteknik, dan ahli Geofisika Unhas, Dr. Eng. Ardy Arsyad, dan Dr. Muh Rusli, Rabu (30/6) lalu menjelasan kepada warga, dan anggota komisi III DPRD Tana Toraja. Hasil investigasi seismik dan geoteknik kejadian getaran dan dentuman meresahkan warga Lembang Patekke, Kecamatan Makale Selatan.

Dengan enteng bapak ahli katakan getaran dan dentuman aman dan tidak berbahaya, terang Boron, warga Lembang Patekke, kepada media.

Kami tidak terima jika getaran dan dentuman kurang lebih sebulan merusak rumah dan meresahkan warga dikatakan terjadi secara alami dan tidak berdampak signifikan.

Menurut Boron, sebelum PT Malea ujicoba trowongan warga aman-aman saja, kami yakini getaran dan dentuman terjadi lantaran pengoperasian konstruksi  trowongan PT Malea sepanjang 8,4 km dengan diameter 40 meter persegi.

Warga Patekke belum siap terima fakta yang terjadi, masyarakat masih cemas dan was-was, sebut Boron.

Senada dengan warga lain Juanda, juga lancarkan protes menantang dan mendesak pihak PT Malea segera menutup konstruksi trowongan jika tidak ada solusi dan kesepakatan dengan warga.

Warga sudah tidak tenang dengan getaran dan dentuman, meresahkan sekali baik dimalam hari maupun siang, singkat Juanda.

Sebelumnya kedua ahli dari Pusat Unggulan teknologi Universitas Hasanuddin jelaskan, sebelum penjelasan kepada warga dan anggota dewan para ahli melakukan investasi lapangan dari (19–20/6) gunakan metode pengukuran memasang 13 sensor getaran gunakan alat dari United States Geological Survey (Usgs) Amerika Serikat di kawasan Lembang Patekke.

Baca Juga :   PM-PTSP Sidrap dan BPJamsostek Perkuat Kemitraan

Dijelaskan ahli Unhas konstruksi pengerjaan terowongan PT Malea di bor karena bebatuan dialiri air 1,25  meterkubik per detik.

Lembang Patekke secara geologi memiliki banyak patahan sejak dulu sudah sering terjadi gempa magnitudo 4,5 tanggal 3 Maret 2008. Tanggal 12 November 2018 pernah terjadi gempa dengan magnitudo 4 serta efek gempa akibat Gempa Palu 2018 yang terasa hingga di Lembang Patekke. Dan terakhir terjadi gempa dekat kota Makale tanggal 26 Juni 2021 dengan magnitudo 3.1. Sehingga data ini menjelaskan bahwa secara alami Lembang Patekke sudah terjadi gempa sejak dulu.

Ahli menyebut hubungan getaran dengan pembangunan kanal atau terowongan PT Malea getarannya  beresonansi atau merambat meskipun itu kecil (agus).

dibaca : 67



Komentar Anda

Berita lainnya Sulsel

Populer Minggu ini

Arsip

To Top