PANGKEP,UJUNGJARI.COM– Tepat pukul 09.20, sirine ambulance memekik di alun-alun Citra Mas Pangkep, Selasa (5/5). Pekikan itu bertepatan dengan pukulan gong yang dilakukan Bupati Pangkep, H Muhammad Yusran Lalogau dari arena tribun upacara, menandakan launching program Pangkep Sijagai dimulai. Peluncuran ini juga sekaligus ditandai ikrar ucapan dari semua tim potensi organisasi profesi kesehatan untuk mensukseskan program unggulan bidang kesehatan ini sebagai salah satu agenda 100 hari kerja pemerintahan bupati dan wakil bupati Pangkep.
Pekikan dari 27 ambulance itu berhasil mendapat perhatian. Bukan hanya dari peserta upacara yang dihadiri Forkopimda, dokter rumah sakit dan tenaga medis, tetapi juga pengguna jalan di seantero Kota Pangkajene. Usai pembacaan ikrar, iring-iringan ambulance penuh branding “Pangkep Sijagai” itu perlahan meninggalkan alun-alun menuju Minasatene hingga RSUD Pratama Labakkang. Para peserta upacara dan masyarakat setempat tak lupa mengabadikannya hingga menghiasi status-status di media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati Pangkep Yusran Lalogau optimis program ini bisa sukses dalam program 100 hari pemerintahannya. Apalagi, Pangkep Sijagai ini melibatkan 3.265 tenaga kesehatan dari dua rumah sakit — RS Batara Siang dan Rumah Sakit Pratama. Belum lagi 23 puskesmas, 70 Puskesmas Pembantu. Ada juga dilibatkan 5 klinik, 38 unit ambulance, dan 1 unit ambulance laut.
“Kalau semua ini bergerak, maka kita tidak ingin ada lagi mendengar masyarakat Pangkep yang sakit karena tidak ada petugas kesehatan atau tidak dilayani petugas medis,” ujar Yusran.
Yusran mengatakan, program yang diinisiasi Dinas Kesehatan dan RSUD Batara Siang ini salah satu misi Pangkep Hebat di bidang kesehatan.
“Dan semua elemen harus mendukung dan mensukseskannya, karena ini merupakan layanan peningkatan akses kesehatan untuk semua lapisan masyarakat,” terang Yusran.
Bupati menjelaskan, Pangkep Sijagai ini dimaknai sebagai Pangkep yang saling menjaga. Saling menjaga dalam satu rumah tangga, saling menjaga dalam satu rukun tetangga, wilayah, satu desa, kecamatan hingga saling menjaga satu kabuaten Pangkep.
“Goalnya bagaimana kita saling menjaga yang diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat sebagai upaya mewujudkan Pangkep Sehat dalam pemerintahan Pangkep Hebat,” jelas Bupati Yusran.
Direktur RSUD Batara Siang, dr Annas menjelaskan program ini diharapkan bisa menjamin pemenuhan hak dasar masyarakat dalam pelayanan kesehatan dasar, baik dalam hal preventif, promotive, kuratif maupun rehabilitatif, memberikan perlindungan kepada masyarakat dan petugas kesehatan dalam pelayanan serta meningkatkan peran dan dukungan keluarga, masyarakat dan pemerintah terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan.
Menurutnya, Pangkep Sijagai ini merupakan program unggulan bidang kesehatan yang dikemas dalam tiga kegiatan, seperti program home care dan home visit yang diaplikasan dalam kegiatan kunjungan petugas medis secara berkala kepada pasien dengan kriteria penyakit kronis berat dan tidak mampu lagi ke sarana puskesmas atau rumha sakit.
Ada juga program Jemput Antar Ambulance, penanganan kedaruratan medik dan Layanan Panduan Call Center, yakni layanan masyarakat yang membutuhkan penanganan kedaruratan medik di tempat dan yang membutuhkan bantuan ambulance akan segera dikunjungi tim yang bertugas.
“Bila dapat ditangani di tempat maka akan dilakukan penanganan hingga selesai. Bila memerlukan tindakan lanjutan di sarana kesehatan, maka akan segera dievakuasi ke sarana lesehatan terdekat, seperti puskesmas,” ujar dr Annas yang juga anggota Tim Bupati untuk Percepatan Pembangunan (TBUPP) Pangkep.
Selain itu, kata dr Annas, juga ada program Desa Siaga 1 Dokter 1 Des. Program ini sebagai rangkaian Sijagai — setiap desa memiliki 1 dokter penanggung jawab, perawat dan bidan serta satu orang asisten hebat yang akan terus memantau kesehatan masyarakat di masing-masing wilayah.
“Bila ada masalah lesehatan maka asisten hebat akan melaporkan ke pemerintah kabupaten melalui Hotline Hebat untuk aksi cepat tanggap. Bidan dan perawat akan berkoordinasi dengan dokter penanggung jawab untuk tindakan mediknya. Program ini terutama dititik beratkan pada kasus-kasus kehamilan dan persalinan, gizi buruk dan stunting serta masalah-masalah kesehatan lainnya,” paparnya. (*)