ikut bergabung

Adnan Beberkan Penyebab Gowa Sulit Naikkan PDRB


Adnan Purichta Ichsan

Sulsel

Adnan Beberkan Penyebab Gowa Sulit Naikkan PDRB

GOWA, UJUNGJARI.COM — Jumlah penduduk di Kabupaten Gowa hingga kini mencapai 700 ratus ribu lebih jiwa. Kendati begitu, terdata 25 sampai 30 persen penduduk Gowa ini hanya pulang ke Gowa untuk tidur sedangkan untuk mencari nafkah atau bekerja mereka beraktivitas di Kota Makassar.

Mencermati kondisi ini, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan menilai kondisi ini mengakibatkan Kabupaten Gowa tentu akan sulit menaikkan PDRB (Pendapatan Daerah Regional Bruto).

“Penyebabnya adalah karena penduduk Gowa lebih banyak bekerja di Makassar. Mereka hanya kembali ke rumahnya yang ada di Gowa setelah pulang bekerja atau ibaratnya pulang hanya untuk tidur dan istrahat saja. Besok pagi mereka perli lagi ke Makassar untuk bekerja,” jelas Bupati Adnan mengeluhkan minimnya perputaran uang di daerah Gowa disela membuka Forum Konsultasi Publik RKPD 2020 dan Forum Perangkat Daerah/Lintas Daerah di Baruga Karaeng Galesong, Senin (18/3/2019) siang.

Bupati Adnan mengatakan ada sekitar 700 ribu lebih penduduk Gowa, namun 30 persen bekerja di Makassar bukan di Gowa.

Rata-rata penduduk Gowa yang menghuni sejumlah perumahan seperti Citraland, Royal Spring, perumahan yang bertebaran di Pallangga, Barombong, Pattalassang, Samata dan Bontomarannu, itu semua rata-rata warganya melakukan produktivitasnya di Makassar.

“Itulah salah satu kendala kita. Masyarakat di Gowa memilih bekerja di Makassar karena daerah tersebut merupakan kawasan perkotaan yang terdapat banyak aktifitas perekonomian di dalamnya.

Baca Juga :   Tabrakan Beruntun di Poros Barru-Parepare, Seorang Sopir Patah Kaki

“Makanya perhitungan PDRB tidak masuk di Gowa. Itulah kendala kita mengapa kita sulit menaikkan PDRB. Rata-rata warga bekerja di Makassar dam bahkan belanjanya pun di Makassar,” ungkap Adnan.

Adnan pun berharap data terkait hal tersebut bisa diperkuat untuk para pimpinan SKPD terus diupdate supaya bisa berstimulus sedikit demi sedikit.

“Karena itu, pemerintah kabupaten pun komitmen menetapkan tahun 2019 sebagai tahun infrastruktur agar pihak luar bisa berinvestasi di Gowa. Inilah juga sebabnya mengapa kita dorong supermarket Giant buka di Gowa agar orang Gowa itu bisa belanja kebutuhan rumah tangganya tidak lagi di supermarket di Makassar. Jadi kita pelan-pelan mulai tarik satu demi satu supaya orang tidak lagi belanja ke Makassar sehingga uangnya berputar di Gowa,” kata Adnan. (saribulan)

dibaca : 39



Komentar Anda

Berita lainnya Sulsel

Populer Minggu ini

Arsip

To Top