GOWA, UJUNGJARI.COM — Jelang ramadan, Pemkab Gowa gencar mengedukasi masyarakat untuk tetap waspada penyebaran covid 19. Salah satu upayanya adalah mensosialisasikan pentingnya vaksin untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19 di Gowa. 

Sebanyak 215 dari 800-an imam dan marbot masjid se Kabupaten Gowa mulai divaksin tahap pertama, Senin (22/3/2021) di Baruga Krg Galesong, kantor Pemkab Gowa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam kesempatan tatap muka dengan para imam dan marbot masjid ini, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan perlunya para imam dan marbot divaksin karena kedua penghuni masjid ini paling rentan bertemu dengan para jamaah yang setiap hari berganti.

” Sebentar lagi kita menyambut ramadan dimana kita semua lebih banyak di masjid maka tentu imam dan marbot akan rutin berada di masjid juga.  

Imam-imam dan marbot tidak pernah berganti tapi setiap hari jamaahnya berganti sehingga imam dam marbot tentu akan rentan terkena covid. Karenanya saya menginstruksikan agar semua imam dan marbot divaksin,” kata Adnan.

Namun demikian, Adnan tetap mengingatkan para imam dan marbot untuk tidak abai setelah menjalani vaksin.

” Meski kita telah vaksin itu tidak menjamin kita kebal sebab dalam vaksin pertama selama 14 hari itu masih dalam proses merangsang antibodi keluar. Dan antibodi baru terbentuk pada 20 sampai 28 hari setelah vaksin kedua. Makanyq harus tetap disiplin prokes, pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan tidak berkerumun,” imbau bupati.

Lantas kenapa mesti divaksin? Adnan menjelaskan bahwa setelah vaksin memang tidak menjamin tubuh kebal virus, tetap rentan kena virus hanya saja, orang yang sudah divaksin jika terkena covid maka gejala dan efeknya lebih ringan dibanding mereka yang sama sekali tidak divaksin.

” Jangan ada pemikiran bahwa setelah kita vaksin maka kita bisa jadi superman. Itu tidak mungkin. Makanya kita harus tetap disiplin prokes. Harus selalu waspada. Setelah para imam dan marbot, vaksin akan dilakukan pada para guru dengan harapan setelah semua guru divaksin maka kita mungkin bisa melakukan pembelajaran tatap muka,” jelas Adnan. 

Dia pun berharap tidak ada satupun imam dan marbot terkecualikan divaksin (kecuali yang sakit).

” Jangan maki takut divaksin karena gejalanya atau efeknya hanya ngantuk dan lapar. Saya habis divaksin pertama ngantuk dan lapar hehehe. Jadi jika hari ini sudah divaksin sebaiknya pulangki istrahat. Kalau vaksin kedua, gejalanya akan hilang sama sekali. Seperti yang saya rasakan tidak adami efeknya ketika saya sudah vaksin kedua,” jelas bupati tersenyum.

Terpisah Kadis Sosial Gowa Syamsuddin Bidol didampingi Kasi pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Kabupaten Gowa Jamaris Khalik menjelaskan bahwa hari pertama pencanangan vaksin untuk imam dan marbot ini dijatahkan sebanyak 215 orang terdiri dari imam kecamatan, imam desa kelurahan, imam lingkungan dusun, marbot dan para pengurus masjid termasuk 41 pimpinan pondok pesantren dan rumah tahfidz.-