ikut bergabung

Amdal Bendungan Jenelata Sudah Rampung, Tim Apresial Segera Dibentuk


Sulsel

Amdal Bendungan Jenelata Sudah Rampung, Tim Apresial Segera Dibentuk

 

GOWA, UJUNGJARI– Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) untuk Bendungan Jenelata telah rampung. Sementara untuk desain bendungan masih dalam proses pengerjaan.

Hal itu dikatakan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengang (BBWSPJ) Suparji, Rabu (13/3/2019) siang kemarin. Suparji mengatakan
perampungan desain bendungan ditargetkan segera menyusul agar pembebasan lahan bisa segera dilakukan.

Baca Juga

“Saat ini desain bendungan belum sepenuhnya selesai. Namun amdalnya sudah kami rampungkan. semoga semuanya bisa cepat terlaksana,” kata Suparji.

Dikatakannya, pihak balai saat ini sementara mengurus sertifikat pembangunan Bendungan Jenelata dari Komisi Keamanan Bendungan (KKB). Sertifikat ini merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi.

“Proses pengerjaan akan segera dimulai meski sertifikat belum dikeluarkan. Rencananya pembebasan lahan akan dilakukan tahun 2019 ini juga. Pembangunan bendungan bisa kita laksanakan sambil menunggu sertifikat,” kata Suparji.

Pihak BBWSPJ juga masih menunggu keluarnya peta penentuan lokasi (penlok) dari Gubernur Sulsel. Setelah penlok dikeluarkan proses selanjutnya adalah pembentukan Tim Apresial yang dibentuk oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat.

Sementara terkait pembayaran besaran ganti rugi maka Tim Apresial nantinya yang akan menetapkan dan berwenang menangani ganti rugi pada lahan yang masuk dalam area Bendungan Jenelata.

“Jika semua data lahan yang akan dibebaskan itu sudah valid, maka tentunya ganti rugi segera kita bayarkan,” kata Suparji.

Menurut Suparji, Bendungan Jenelata nantinya akan menjadi terbesar kedua dari Waduk Bilibili. Bendungan ini direncanakan memiliki daya tampung 246 juta m3 (meter kubik). Jika bendungan ini hadir, makanya fungsinya selain mereduksi banjir juga berfungsi mengaliri puluhan ribu hektar lahan persawahan masyarakat, air baku dan listrik. Juga berperan mengendalikan aliran air dari 1.800 m3 menjadi 792 m3 (meter kubik) serta menurunkan aliran air sungai dari 50- 60 persen. (saribulan)

Baca Juga :   PKK Tinggimoncong Berinovasi, Cari Orangtua Asuh untuk Anak Stunting

dibaca : 35



Komentar Anda
Baca Selengkapnya
Rekomendasi untuk anda ...

Berita lainnya Sulsel

Populer Minggu ini

Arsip

To Top