MAKASSAR,UJUNGJARI.COM–Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FMIPA Universitas Negeri Makassar menggelar seminar Nlnasional literasi bertajuk Literasi Digital di Era 5.0. Seminar berlangsung Senin, 08/02/2021 di hotel Mercure, Jl AP Pettarani Makassar.
Seminar yang dihelat secara blended (luring dan daring) ini dihadiri Sukardi Weda, Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNM. Hadir juga Sukri A Nyompa yang juga Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan FMIPA UNM. Peserta seminar berjumlah sekitar 1.007 orang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, dan terdapat 691 peserta dari UNM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pembicara dalam seminar ini adalah Ardiyansah Ahmad S S M Hum, Sherly Annavita Rahmi S Sos M SIPh, dan moderator Muh. Rijal Djamal S S M Si CPT.
Ketua BEM FMIPA UNM, Ari Baba Felani Annur dalam sambutannya mengatakan hadirnya kegiatan ini pada dasarnya karena minimnya budaya literasi di Indonesia. Menurutnya, mahasiswa harus meningkatkan kemampuan literasinya.
Sukri A Nyompa Ph D, dalam sambutannya memberi apresiasi atas terselenggaranya kegiatan seminar nasional ini. Kita perlu memiliki kemampuan literasi, wawasan dan pengetahuan, dan keterampilan dalam menghadapi problem di era industrial revolution 5.0 ini.
Dalam sambutannya, Sukardi Weda mengatakan mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa ini harus belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Sukardi Weda juga menambahkan sekarang kita tengah berada di 3 era, Revolusi Industri 4.0, Society 5.0, dan Bonus Demografi.
Industrial Revolution 4.0 (Digitalisasi), IR 5.0 (Kerjasama antara manusia dan mesin), dan kehadiran artificial intelligence (kecerdasan buatan), sepert mesin dan robot mendominasi kehidupan sehari-hari. Society 5.0, yang menekankan kemampuan memecahkan masalah (problem solving), berpikir kritis (critical thinking), serta kreatif dan inovatif (creativity/Inovasi). Selanjutnya, kita juga sedang berada di tengah Bonus Demografi, yaitu masa dimana usia produktif/usia kerja 15 – 64, mendominasi populasi Indonesia, ketimbang usia non produktif, anak-anak dan lansia yang masa puncaknya pada 2030.
Sukardi Weda juga mengatakan bahwa keberhasilan ditentukan oleh 85% hal-hal yang terkait dengan kemampuan komunikasi, leadership, dan hal-hal yang bersifat intangible.
“Apa yang dipelajari, dilihat, didengar, harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, dalam berprilaku dan bertutur dalam bingkai knowledge management (KM). Knowledge management dan learning organization juga perlu bagi mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa ini kedepan. Jadilah mahasiswa pembelajar,” ujarnya.
Sukardi juga mengutip kata-kata bijak Ir Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, “Belajar tanpa Berpikir tidak Berguna, dan Berpikir tanpa Belajar Sangat Berbahaya.”