GOWA, UJUNGJARI.COM — Alim bin Muriadi (15) warga Desa Bontokassi, Dusun Pammajengang, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa yang dinyatakan hilang setelah hanyut terbawa arus sungai Jeneberang sejak Kamis (7/3/2019) sekira pukul 16.30 Wita akhirnya berhasil ditemukan, Jumat (8/3/2019) pukul 08.45 Wita dalam kondisi sudah meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Alim ditemukan terselip diantara batu di dekat sand pocket III tempat dia terpeleset dan jatuh ke sungai saat menyeberang bersama pamannya Uddin bin Mappa (24) dari Dusun Pammajengang Kecamatan Parangloe menuju Kecamatan Manuju di seberang sungai.
Kepala Desa Bontokassi Khaeruddin Patunru, sejak Kamis sore memimpin pencarian bersama masyarakat kemudian pencarian dilanjutkan oleh satgas Tagana Dinsos Gowa, Tim Basarnas Makassar, Tim Satgas Manggala Agni Parangloe dan personil Polsek Parangloe.
“Pas menyeberang ki itu anak, tiba-tiba terpelesetki terus hanyut dibawa arus. Selama sehari dilakukan pencarian dan alhamdulillah anak itu sudah ditemukan namun sudah meninggal dunia,” ujar Khaeruddin saat dikonfirmasi Jumat pagi tadi.
Karena Alim mengalami gangguan penglihatan kata Khaeruddin kemungkinan besar remaja lakilaki itu terpeleset lantaran penglihatannya tidak normal. Alim juga putus sekolah karena gangguan penglihatan tersebut.
Uddin bin Mappa paman korban (adik kandung ibu korban) mengatakan Kamis sore itu dia dan Alim hendak ke Manuju dan melintas di jalan alternatif jembatan pelimpah Sand Pocket III yangvtak jauh dari rumahnya di Pammanjengang. Perjalanan seperti ini kerap dilakukan korban bersama keluarga untuk berkunjung ke kerabatnya di Manuju dengan menyeberang di kawasan Sandpocket III. Namun naas Kamis itu Alim yang berbaju putih dan bercelana panjang hitam itu terpeleset dan jatuh ke sungai yang berarus deras.
” Saya dan Alim berjalan menyeberang di Sand Pocket III namun pada saat di pertengahan jembatan alternatif pelimpah itu, saya mengurungkan niat untuk melanjutkan perjalanan karena arus air sungai semakin deras. Pada saat akan kembali itulah, Alim tergelincir jatuh ke sungai. Saya berusaha menolong dan menarik Alim namun tidak bisa lagi saya jangkau karena Alim langsung terseret,” ucap Uddin mengaku saat itu dia bergegas meninggalkan lokasi untuk mencari bantuan kepada masyarakat sekitar.
Sesaat ditemukan, mayat Alim yang sudah kaku itu dievakuasi tim penyelamat dan langsung dibawa ke rumah duka di Pammajengang untuk dilanjut dengan proses pemakaman. Kedua orangtua korban histeris setelah jasad anaknya ditemukan tidak bernyawa lagi. (saribulan)