GOWA, UJUNGJARI.COM — Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni Kr Kio berharap tidak ada cluster baru penularan covid-19 pada perayaan Nataru (natal dan tahun baru) di Kabupaten Gowa.
Hal ini ditegaskan Rauf Kr Kio saat memimpin apel gelar pasukan operasi lilin 2020 di kolong Istana Tamalate Sungguminasa, Senin (21/12/2020) pagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dihadapan para personel Polres dan Kodim 1409 Gowa, Rauf menekankan bahwa penerapan protokol kesehatan yakni memakai masker, menjaga jarak dan rutin mencuci tangan adalah hal priority saat ini bahkan harus menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
” Daerah kita ini telah memiliki Perda Wajib Masker dan Penerapan Protokol Kesehatan. Mudah-mudahan dengan kepatuhan kita menerapkan protokol kesehatan penularan covid-19 terputus,” kata Rauf.
Wabup pun berharap masyarakat tidak merayakan tahun baru dengan menimbulkan kerumunan sehingga menjadi potensi adanya penularan covid-19. Apalagi saat ini, tambah wabup, penularan covid-19 di Gowa kembali meninggi.
” Sehingga yang biasa kita lakukan pada saat tahun baru seperti kumpul-kumpul untuk tidak dilaksanakan dan dihindari. Sebaiknya kita di rumah saja, saya kira ini jauh lebih aman,” imbau wabup.
Membacakan amanat seragam Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis, Wabup Gowa mengatakan apel gelar pasukan operasi lilin 2020 ini diselenggarakan secara serentak di seluruh jajaran Polri, mulai dari mabes hingga kesatuan kewilayahan.
” Apel gelar pasukan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan operasi lilin 2020 dalam rangka pengamanan perayaan natal 2020 dan tahun baru 2021, baik pada aspek personel maupun sarana prasarana, serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI, pemerintah daerah, dan mitra kamtibmas lainnya,” kata kapolri disampaikan Wabup Gowa.
Selain itu, jelang natal dan tahun baru ada beberapa potensi gangguan kamtibmas yang perlu antisipasi, antara lain ancaman terorisme dan radikalisme, ancaman sabotase, penyalahgunaan narkoba, pesta miras, aksi perusakan fasilitas umum, aksi kriminalitas seperti curat, curas, curanmor, tawuran antar kelompok pemuda atau antar kampung, balap liar, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, maupun ancaman bencana alam seperti banjir dan tanah longsor sebagai dampak dari musim penghujan.
” Untuk itu, saya harapkan seluruh Kasatwil mampu menentukan langkah antisipasi yang proaktif dan aplikatif serta cara bertindak yang tepat, efektif dan efisien dalam mengatasi berbagai potensi gangguan yang ada, sesuai dengan karakteristik kerawanan pada masing-masing daerah,” harap kapolri.-