MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan bersama sejumlah stakeholder terkait mempersiapkan sejumlah langkah strategis untuk kelancaraan penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020.
Persiapan diawali dengan rapat koordinasi dengan melibatkan
Ditlantas Polda Sulsel, Dinas Perhubungan Kota Makassar, BBPJN Wilayah VIII, Damri, BPTD XIX, Angkasa Pura I, BPBD Sulsel, OP, Satpol PP, Jasa Raharja dan Dinkes Sulsel, Kabid Lalu Lintas Dishub Sulsel, Azis Bennu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Muh Arafah menjelaskan, dari rapat koordinasi yang digelar pekan lalu, dibahas secara detail kesiapan infrastruktur jalan, aspek keselamatan, hingga penyesuaian tarif.
“Jadi, seluruh instansi terkait menyatakan sudah siap menyelenggarakan angkutan Nataru 2020,” ungkap Muh Arafah.
Pada dasarnya, kata Muh Arafah, persiapan yang dilakukan hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Tugas dan tanggung jawab diberikan sesuai kewenangan masing-masing instansi.
PT Angkasa Pura I telah mempersiapkan Posko Nataru di terminal keberangkatan Bandara Udara Internasional Sultan Hasanuddin yang beroperasi 17 jam setiap hari, mulai pukul 04.00 wita hingga 21.00 wita. Serta mempersiapkan ekstra flight jika lonjakan penumpang cukup besar.
Untuk kesiapan jalur transportasi darat, kata Muh Arafah, berdasarkan laporan dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wil XIII, 92 persen kondisi jalan mantap. Instansi terkait
juga melakukan monitoring selama masa Nataru dengan mendirikan 33 posko dengan peralatan antisipasi longsor dan banjir.
Sementara Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XIX juga akan mendirikan posko Nataru di terminal tipe A dan melakukan rampcheck kendaraan.
Mengantisipasi lonjakan penumpang yang melalui jalur darat, Perum Damri menyediakan 20 unit armada tambahan yang siap dioperasikan setiap saat.
Untuk jalur laut, Otoritas Pelabuhan menyampaikan bahwa kesiapan armada di pelabuhan Makassar sebanyak 14 unit kapal Pelni dengan kapasitas 20,683 penumpang, Dharma Lautan 3 unit kapal kapasitas total 2,500 penumpang, kapal perintis 1,403, PT. Tirta dua unit kapal kapasitas 725 penumpang, Indri.S kapasitas 250 penumpang.
“Sesuai laporan, armada yang telah siap itu telah dilakukan ramp check oleh syahbandar,” ungkap Muh Arafah.
Terkait pengawasan dan pengamanan
Polda Sulsel melaporkan telah mempersiapkan Pos Pam Ops dan personel masing-masing di daerah dan titik-titik rawan kemacetan maupun kecelakaan. Posko akan dibuka selama 15 hari, mulai 21 Desember 2020 hingga 20 Januari 2021 mendatang
Sementara Dishub Perhubungan Kota Makassar mengerahkan 75 personel di setiap rumah ibadah pada malam Natal, dan sebanyak 200 personel di malam Tahun Baru.
Begitupun Satpol PP Provinsi Sulsel dan kab/kota menyatakan siap mendukung dan menempatkan personil pada pusat-pusat kegiatan untuk ketentraman dan ketertiban Nataru.
Dishub Sulsel bersama Angkasa Pura I telah melakukan pemeriksan SPM angkutan darat di bandara, menempatkan personil di Terminal Daya, Malengkeri dan terminal tipe B dalam rangka edukasi protokol Covid 19, rampcheck, membentuk tim antisipasi kemacetan pada bukaan median dan penertiban hambatan samping, serta menyediakan armada bagi tenaga kesehatan dan mendirikan posko Nataru di terminal tipe B.
“Intuk pelaksanaan ramp check secara terpadu akan dilaksanakan pada tanggal 21 hingga 23 Desember mendatang,” jelas Muh Arafah.
Mengantisipasi terjadinya bencana, BPBD Sulsel akan berkoordinasi dengan daerah melakukan antisipasi potensi banjir di 24 kabupaten/kota. Diperkirakan puncak musim hujan terjadi ada Januari hingga Februari 2020.
Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Sulsel mengatakan, karena perayaan Nataru tahun ini masih dalam kondisi pandemi covid-19, sejumlah persiapan khusus juga dilakukan untuk mencegah penyebaran virus korona.
Penumpang dan pengemudi harus dalam kondisi sehat saat bepergian. Mereka harus melaksanakan protokol kesehatan secara ketat dan menerapkan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Khusus untuk pengemudi, akan dilakukan pemeriksaan fisik dan diharuskan setelah mengemudi empat jam berturut-turut, beristirahat selama 30 menit di rest area.
Sementara Dinas Kesehatan Sulsel
melaporkan telah mempersiapkan 382 puskesmas dan 64 rumah sakit akan melayani pasien yang membutuhkan perawatan. (*)