MAKASSAR, UJUNGJARI–Menjaga eksistensi museum sudah menjadi tanggungjawab semua pihak. Terkhusus bagi kaum Millenial atau generasi muda yang dituntut untuk ikut berperan menelorkan ide dan karya secara intelektual maupun ajang wisata.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan, Kemal Redindo Syahrul Putra SH, MH, saat membuka acara sosialisasi peningkatan pemahaman museum bertemakan peningkatan museum dalam mendukung eksistensi budaya dan sejarah bangsa, 12-13 November 2020, di Hotel Grand Maleo. Kegiatan sosialisasi ini juga diikuti beberapa pemateri diantaranya
Drs Syafruddin Rahim, Adhi Surya Buana
Drs Baharuddin MSI

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sekdis Disbudpar Sulsel Kemal Redindo Syahrul Putra SH, MH, pengelolaan koleksi museum mesti memperhatikan berbagai hal seperti perencanaan dilakukan secara benar dan teliti, sesuai dengan kebutuhan akan koleksi. Selain itu mesti mengacu pada aturan pengelolaan koleksi yang terkait pengamanan tempat koleksi, perlindungan dan penyediaan tempat.
“Koleksi museum mesti memiliki unsur menambah kekayaan intelektual sejarah hingga memberi multiplier effek bagi masyarakat,”tuturnya.

Kemal juga menuturkan, apalagi ditengah pandemi saat ini upaya meningkatkan pemahaman eksistensi museum merupakan suatu tantangan. Sehingga pemanfaatan teknologi ataupun media sosial menjadi salah satu mendukung eksistensi budaya dan sejarah bangsa.
“Saya harap para sahabat museum senantiasa melakukan edukasi publik pemahaman eksistensi museum baik tatap muka ataupun secara online. Keberadaan museum jangan dilihat sekedar seremonil melainkan momentum sebuah peradaban yang menunjukkan jati diri bangsa yang kaya akan budaya dan sejarah,”tuturnya. (*)