BARRU, UJUNGJARI.COM — Sesibuk apapun Suardi Saleh sebagai calon Bupati Barru dalam melakukan kampanye. Tetapi tidak pernah abai dalam menghadiri kegiatan warga untuk mengakomodir dua moment acara, yakni kematian atau melayat dan hajatan pengantin.

Maka waktu pun dibagi dalam memenuhi kehadiran tersebut. Suardi kemudian membagi waktu, melayat  diwaktu pagi dan menghadiri undangan pengantin dimalam hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jadwal ini diatur agar tidak ada waktu bersamaan dengan aktivitas kampanye.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk rasa kepedulian dan kepekaan sebagai manusia. Pasangan Aska Mappe itu tidak jarang telat menggadiri titik sosialisasi karena melayat ke berbagai wilayah di Barru.

“Melayat itu menjadi kaharusan dan kewajiban buat saya untuk hadir. Bukan saja pada masa kampanye ini tapi juga sudah saya lakukan ketika masih berstatus aktif bupati. Karena ini soal kemanusiaan,” kata Suardi.

Pasangan calon bupati dan wabup ini mengakui bahwa setiap hari selalu ada minimal dua titik melayat. “Setiap hari biasa lebih dari satu titik. Karena itu saya biasa minta untuk cepat bergerak pada pagi hari agar banyak waktu bercengkrama dengan keluarga almarhum,” ujarnya.

Selain itu, Bupati Barru non aktif ini mengaku jika dirinya juga menyediakan waktu khusus untuk acara pengantin. Ia menilai, acara pengantin dan kematian sama pentingnya sehingga mewajibkan untuk hadir.

“Selain melayat, saya juga punya waktu khusus untuk acara pengantin. Yakni setelah selesai semua titik lokasi sosialisasi pada malam hari. Saya memang minta ini kepada tim bahwa cara pengantin itu jadwalnya malam, supaya tidak tabrakan,” aku Suardi.

Hal yang sama juga diakui oleh wakil Suardi Saleh, Aska Mappe. Menurutnya, acara kematian dan pengantin sama pantingnya sehingga tidak boleh dilewatkan.

“Saya memang sudah sejak lama koordinasi sama tim pemenangan agar menyediakan waktu khusus untuk kedua kegiatan ini. Ini amat penting untuk dihadiri, apalagi kalau acara pengantin dan kita dapat undangan, maka wajib datang,” kata Aska.

Ia mengatakan walau dirinya dalam keadaan capek sehabis blusukan atau sosialisasi lebih dari 10 titik, pihaknya tetap menghadiri dua acara penting tersebut.

“Saya kadang datang telat karena lokasinya cukup jauh. Tapi bagi saya itu bukan soal, telat atau tidak. Ini soal kehadiran kita memberikan dukungan kepada pihak keluarga jika itu acara kematian dan memeriahkan acara jika itu acara pengantin,” pungkasnya. (Udi)