MAKASSAR, UJUNGJARI- Syarifuddin, Ketua RW 03 Kelurahan Baji Mappakasunggu, Kecamatan Mamajang, menaruh harapan besar kepada calon Wali kota Makassar, Munafri Arifuddin, mampu membawa perubahan yang lebih terasakan secara langsung bagi warga.

Selama bertahun-tahun bermukim di Baji Mappakasunggu, Syarifuddin bersama warga lainnya mengaku terus menerus dihadapkan masalah genangan air tanpa solusi signifikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Memasuki musim penghujan, katanya, genangan air di wilayah Baji Mappakasunggu bisa mencapai 10 sentimeter.

Situasi ini kemudian membuat aktifitas warga terganggu. Bahkan air juga kerap naik lebih tinggi dan masuk menggenangi rumah warga dan merusakkan harta bendanya.

Persoalan genangan ini tak juga terselesaikan. Padahal menurut dia, pemerintahan terdahulu yang dipimpin Walikota Danny Pomanto sudah berjanji menuntaskannya.

“Di lokasi ini sering tergenang air, selama menjabat (Danny Pomanto) tidak pernah diperhatikan. Kami di sini kecewa, sangat kecewa,” ungkapnya sembari geleng-geleng kepala, saat menghadiri kampanye dialogis Appi di Jl Baji Ateka, Baji Mappakasunggu, Jumat (30/10/2020).

Ia melanjutkan bahwa pada Pilwali 2018, dirinya bersama sejumlah warga lainnya masih memberikan dukungan ke Danny Pomanto.

Bahkan saat itu meski sudah didiskualifikasi akibat melakukan pelanggaran Pemilu, Syarifuddin memgaku tetap memilih kotak kosong.

Alasannya, di masa kampanye 2018 itu, Danny Pomanto masih menjanjikan adanya perbaikan drainase untuk menuntaskan persoalan genangan.

“Faktanya sampai akhir jabatannya hanya dijanji,” tuturnya.

Selain faktor kekecewaan Syarifuddin juga mengungkapkan alasannya kini beralih ke Appi-Rahman dikarenakan meyakini program-program Paslon nomor urut 2 itu akan menjadi solusi bagi masyarakat.

“Programnya itu sangat masuk akal, artinya Insyaallah ini andalan kami Appi-Rahman ini visi-misinya sangat jelas dan masuk akal. Kalau Pak Appi (wali kota) kami yakin tidak akan mengingkarinya,” tutupnya.

Keluhan dari Ketua RW yang mewakili warga ini pun menurut Appi seharusnya tak lagi terjadi.

CEO PSM Makassar itu menerangkan masalah genangan sebetulnya bisa ditangani ketika Pemerintah memiliki perencanaan tata kota yang baik.

“Artinya bahwa ini semua harus kita lihat secara seksama, apa yang paling dibutuhkan semisal di kawasan ini sering ada genangan berarti ada aliran yang tersumbat. Maka kita perbaiki drainasenya, diperlebar dan disambungkan hingga ke pembuangan ke kanal misalnya,” terangnya.

Olehnya itu menurutnya yang paling pertama dilakukan Pemerintah yakni memetakan sumber masalah di masyarakat.

“Seluruh bagian di Pemkot, Dinas-Dinas yang berwenang harus banyak turun langsung ke masyarakat. Semua harus bekerja, kita petakan masalahnya. Jangan semisal di wilayah ini masalahnya banjir tapi yang kita benahi hanya mempercantik lorong atau dicat-cat saja, tapi drainasenya tidak diperbaiki. Itukan keliru,” tutupnya.(*)