LUWU, UJUNGJARI.COM — Pemerintah Kabupaten Luwu telah mengusulkan formasi untuk seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2019.

Dalam tes ini tidak semua peserta yang memenuhi syarat bisa diusulkan hanya terkhusus Tenaga Honorer K2 dan penyuluh yang menjadi fokus pada seleksi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam tes PPPK yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Luwu melalui Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKSDM) Luwu, diikuti 400 peserta yang terdiri dari kuota Guru 392 peserta, Kesehatan 16 peserta, dan Penyuluh pertanian 39 peserta.

Tes PPPK ini dilaksanakan di SMKN 2 Luwu, Kelurahan Sengan, Kecamatan Belopa, Luwu, Sabtu, (23/ 2/2019)

Tes PPPK yang digelar Pemkab Luwu ini dihadiri langsung oleh Sekda Luwu, H Syaiful Alam, Kepala BKSDM Luwu, H Sulaiman, Kepala SMKN 2 Luwu, Ahmad, dan Panitias Seleksi PPPK.

Kepala BKSDM Luwu, H Sulaiman mengatakan para peserta yang mengikutis tes seleksi PPPK ini sesuai dengan formasi yang telah ditetapkan yakni, guru, tenaga kesehatan, dan penyuluh pertanian.

Dalam tes ini peserta mengikuti tes kompetensi teknis, kompetensi managerial, dan kompetensi sosial kultural.

“Para peserta yang mengikuti tes harus mencapai pasing gret minimal mendapatkan 65 baru bisa lolos. Berdasarkan jumlah keseluruhannya, kemudian para peserta wajib kompetensi teknis harus capai 42. Walaupun Pasing gretnya capai 65 tapi kalau Kompetensi Tekhnisnya di bawah 42 maka tidak bisa lolos,” ungkap, H Sulaiman.

Menurut Sulaiman, setelah memenuhi pasing gret, para peserta akan mengikuti tes wawancara berbasis komputer paling rendah nilai 15.

“Untuk kuota yang diterima Pemkab Luwu dalam penerimaan PPPK yakni 50 orang guru, 17 tenaga kesehatan dan 17 penyuluh pertanian. Semua yang tes ini berbasis komputer termasuk tes wawancara,” jelasnya.

Sementara itu, Sekda Luwu H Syaiful Alam, mengharapkan para peserta yang mengikuti tes kalau nilainya bagus sudah mencapai pasing gret yang telah ditetapkan harus diluluskan.

Karena mereka sudah mengabdi puluhan tahun senagai tenaga honorer dengan gaji minim tentu ini akan menjadi semangat agar kesejahteraannya bisa ditingkatkan melalui PPPK ini.

“Harapan saya kalau memang memenuhi syarat dan nilainya bagus dilususkan sesuai dengan pasing great yang di tetapkan. Karena mereka sudah mengabdi puluhan tahun sebagai tenaga honor dengan gaji sangat minim, tentu dengan adanya PPPK ini menjadi semangat serta meningkatkan kesejahteraanya. Semua yang ikut pasti berharap lulus tapi jatah yang di prutuhkan cuma 84,” tuturnya.
(irwan musa)