GOWA, UJUNGJARI.COM — Jika tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Gowa lebih banyak fokus pada peningkatan sumber daya manusia (SDM), maka di tahun 2019 ini, Adnan Purichta Ichsan komitmen sebagai tahun infrastruktur atau pembangunan fisik.
Kepemimpinan Adnan Purichta Ichsan – Abd Rauf Malaganni (Krg Kio) sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gowa kini memasuki tahun ketiga pascadilantik pada 17 Februari 2016 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di tahun ketiga ini, Adnan-Kio kembali melakukan pemaparan hasil kerja kurun tiga tahun berjalan yakni sejak 2016 hingga 2019. Cara memperingati tahun ketiga kepemimpinannya tetap dilakukan sederhana ditandai zikir, doa dan tausiyah tokoh agama ustadz Usman Jazad dipusatkan di Masjid Agung Syekh Yusuf, Minggu (17/2/2019) malam. Zikir bersama ini dihadiri mantan Bupati Gowa Ichsan YL dan anggota DPR RI Amir Uskara dan pejabat teras lainnya.
Zikir, doa dan tausiyah yang dilakukannya bersama Abd Rauf Malaganni selaku Wakil Bupati Gowa, Adnan mengatakan bahwa refleksi tiga tahun kepemimpinannya ini dibuat tiada lain untuk terus berharap ridha Allah SWT dalam menjalan roda pemerintah agar tercapai Gowa yang lebih baik.
“Saya yakin dan percaya semua usaha telah kami lakukan namun tidak akan berhasil jika tanpa ridha Allah SWT. Makanya zikir doa dan tausiyah inilah bentuk kesyukuran kami merefleksi kinerja kami tahun kemarin dan mengawali kerja kami di tahun berikutnya,” ulas Adnan saat ditanya media soal kegiatan yang dilakukannya tersebut.
Dibeberkan Adnan, capaian kinerjanya selama tiga tahun ini didasari dari RPJMD 2016 hingga 2021. “Saat ini masih berjalan dan saya yakin pada 2021 nanti semua bisa kita capai sesuai yabg diharapkan. Karena itu agar kami tidak menemui hambatan dalam menjalaninya maka kami mengawalinya dengan bermunajat kepada Allah SWT. Yang perlu kita ingat bahwa segala hambatan yang kita hadapi adalah ujian dari Allah SWT,” kata bupati termuda di kawasan timur Indonesia ini.
Tentang program kerja lima tahunan dan tentang hasil kerja dua tahun kemarin, menurut Adnan haruslah selalu dievaluasi apa yang kurang agar bisa diperbaiki dan ditingkatkan untuk tahun berikutnya.
Adnan pun memaparkan hasil kerja kemarin dan program di tahun 2019 ini. Salah satunya yang akan dibangun segera dalam tahun infrastruktur 2019 adalah kelanjutan revitalisasi lapangan Syekh Yusuf dan Syekh Yusuf Discovery yang telah dirancang bangun sejak 2018 lalu. Dan saat ini memasuki tahun kedua pengerjaannya. Lapangan Syekh Yusuf yang digabung dengan Syekh Yusuf Discovery ini menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Gowa dengan fasilitas yang lengkap.
Menyusul pembangunan lanjutan gedung perawatan RSUD Syekh Yusuf. Tahun 2018 lalu baru lima lantai sedang tahun fokus pada dua lantai dari perencanaan tujuh lantai.
Revitalisasi berikut adalah revitaslisasi dua istana kebanggaan masyarakat Gowa yakni Istana Museum Balla Lompoa dan Istana Tamalate di Jl KH Wahid Hasyim serta Stadion Kalegowa yang ada di Pallangga. Demikian halnya rencana pembangunan pasar rakyat Bontorea Kecamatan Pallangga. Dengan bakal kehadiran pasar rakyat ini kata Adnan, maka semua PK5 yang ada di poros Gowa Panciro akan menempatinya dan tidak lagi diperkenankan menjual di pinggir jalan poros Panciro.
Rencana lain yang sudah akan dilaksanakan adalah pembangunan kawasan kuliner di Malino yang terpusat di poros Jl Endang tembus ke Sultan Hasanuddin. Serta pembuatan pedistrian dari poros perbatasan Gowa-Makasaar mulai di Jl Sultan Hasanuddin Hingga ke Jl Tumanurung dan Jl Andi Mallombasang dengan lebar 5-7 meter.
Adnan juga mengemukakan program -program prioritas lainnya seperti telah mengalokasikan anggaran kelurahan di 46 kelurahan masing-masing besarannya Rp 688 juta. Dan semua desa di Gowa serentak akan miliki mobil sampah sehingga direncanakan seluruh pelosok Gowa bersih sampah sehingga Adipura bisa kembali diraih. (saribulan)