Sulsel
Lebih 3.000 Pendaki Rehabilitasi Lahan di Pos 1-5 Gunung Bawakaraeng
GOWA, UJUNGJARI.COM — Tercatat sekitar 3.000 orang lebih pendaki dari puluhan organisasi mahasiswa pecinta alam (Mapala) 40 universitas di Sulawesi akan bergerak melakukan rehabilitasi pemulihan lahan di Pos 1 hingga 5 gunung Bawakaraeng sehari jelang peringatan Hari Kemerdekaan RI ke 75 pada 17 Agustus 2020.
Ribuan pecinta alam ini bergerak masuk ke wilayah Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa sebagai base camp para pendaki di kaki gunung Bawakaraeng. Mereka bergerak memasuki Lembanna sejak pagi hingga malam, Sabtu (15/8/2020) ini.
Rencananya, para pendaki itu akan menyatu di Lembanna untuk serentak melakukan penanaman bibit pohon pinus dan lainnya mulai Minggu (16/8/2020) hingga Senin (17/8/2020) lusa dengan menyisir lokasi tanam di Pos 1 hingga Pos 5.
Sejak pagi hingga malam ini, para pecinta alam terus bergerak masuk ke Lembanna dan diawasi ketat petugas pengamanan dari Tripika yakni personil TNI, Polri dan aparat Pemerintah Kecamatan Tinggimoncong.
Para pecinta alam tersebut tak luput dari pemeriksaan suhu tubuh dan masker. Mereka pun diimbau untuk membawa hand sanitizer untuk antiseptic tangan.
” Protokol kesehatan tetap menjadi yang wajib mereka (pecinta alam) lakukan. Jadi mereka semua adalah para mahasiswa maupun pelajar anggota Mapala dari 40 universitas dan sekolah. Mereka akan melakukan penanaman pohon pada Pos 1 hingga 5 sebagai aksi pemulihan lahan kosong di gunung Bawakaraeng,” jelas Camat Tinggimoncong Andry Mauritz saat dikonfirmasi ujungjari.com, Sabtu malam ini.
Andry mengatakan, kegiatan akbar para pecinta alam jelang HUT RI ke 75 ini sudah mendapatkan izin kegiatan dari pemerintah kabupaten.
” Hasil rapat Tripika Kecamatan, tidak ada yang bisa melakukan upacara di puncak Bawakaraeng saat ini dimana kegiatan rutinitas ini setiap tahunnya dilakukan oleh Mapala. Jadi peniadaan upacara di puncak gunung ini, diganti dengan penanaman pohon dan penghijauan. Jumat lalu pihak panitia pelaksana juga telah menggelar forum diskusi yang dilaksana di Lembanna,” jelas camat.
Dikatakan, penanaman pohon ini dilakukan dua hari yakni hari Minggu dan Senin lusa dengan jumlah 3.000 bibit pohon.
” Jadi mereka bukan hanya menanam, mereka juga membentuk tim yang bertugas setiap minggunya secara bergiliran untuk melakukan pemantauan dan pemeliharaan bibit yang sudah ditanam nanti. Hasil rapat dengan panitia juga sepakat, selama kegiatan maupun setelah kegiatan termasuk sebelum kegiatan, para pecinta alam ini diminta tetap mematuhi protokol kesehatan. Selain penerapan protokol kesehatan, para pecinta alam juga sepakat melakukan aksi bersih sepanjang jalur penanaman di gunung,” kata Andry.
dibaca : 43