TAKALAR, UJUNGJARI.COM — PDAM Kabupaten Takalar dibawa kendali Jamaluddin Nombong menggelar sosialisasi penyusuaian tarif pemasangan sambungan baru dan denda keterlambatan pembayaran rekening air PDAM.

Sosialisasi tersebut dilakukan untuk selanjutnya dilaksanakan dilapangan mengingat harga produksi tinggi dan biaya lainnya juga semakin meningkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara dana yang bersumber dari pelanggan berupa pembayaran setiap bulannya masih sangat minim, bahkan sebahagian masyarakat rela didenda hingga berbulan bulan karena denda sangat rendah.

“Saat ini, air PDAM Takalar diantara sejumlah daerah yang menggunakan air ledeng, PDAM Takalar lah yang paling murah. Olehnya itu, kenaikan tarif sambungan baru dan denda harus dinaikkan untuk kemajuan PDAM Takalar guna melayani masyarakat Takalar secara maksimal,” jelas Dirut PDAM Takalar, Jamaluddin SE, Kamis (7/2/2019)

Ia menambahkan, pemasangan air PDAM yang lama seharga Rp700 Ribu dan untuk pemasangan baru naik menjadi Rp950 Ribu. Sedangkan denda bagi pelanggan yang menunggak akan dinaikkan secara bervariasi setiap bulannya.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Badan pengawas PDAM Takalar, H Arsyad Taba mendukung penuh langkah jajaran PDAM menaikkan tarif pemasangan baru dan menaikkan denda bagi pelanggan yang menunggak.

Meski demikian Ketua badan pengawasan yang juga Sekretaris daerah (Sekda) Takalar menegaskan, kenaikan harga kedua item tersebut harus seiring dengan ditingkatkannya mutu dan kualitas air.

“Kita berharap PDAM harus terus berinovasi,.kenaikan harga dan biaya pemasangan baru tidak bisa dihindari dan harus segera dilakukan untuk menyeimbangkan antara biaya pemasukan dan pengeluaran,” kata H Arsyad Taba.

Rapat sosialisasi tersebut juga dihadiri sejumlah kepala kelurahan, Tokoh masyarakat, Imam Kelurahan / Desa serta seluruh jajaran badan pengawas PDAM Takalar. (Ari Irawan)