GOWA, UJUNGJARI.COM — Hadinda Daeng Bau adalah salah satu kader binaan Program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) Kabupaten Gowa yang berkiprah pada KPP (Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara) Bontobiraeng, Kelurahan Katangka. Kecamatan Somba opu.
KPP Bontobiraeng ini berkecimpung dalam kegiatan infrastruktur air bersih yang menjadi bagian dari program Kotaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hadinda Daeng Bau menjadi salah satu narasumber dalam webinar nasional tentang Berbagi Pengalaman dengan para KPP Program Kotaku di Indonesia diantaranya adalah Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Tulungagung.
Dalam webinar nasional tersebut, Hadinda Daeng Bau bercerita bagaimana dia mengajak warga di Katangka untuk bersama-sama merawat dan mengembangkan kegiatan yang telah dibangun sehingga bisa mendatangkan manfaat besar bagi warga sekitarnya.
” Dalam pengelolaan air bersih ini, iuran masyarakat dan pembinaan dari kelurahan menjadi modal untuk mengembangkan KPP kami. Kami sudah ada laporan bulanan yang disampaikan setiap agenda Jumat Ibadah yang rutin kami lakukan. Disinilah kami sampaikan berapa pemasukan dan pengeluaran lalu biaya-biaya untuk bulan berjalan ini kami punya saldo sekitar 15 juta rupiah,” beber Hadinda Daeng Bau.
Hadinda Daeng Bau menjelaskan secara virtual dengan sejumlah peserta webinar lainnya bahwa saldo-saldo itu dibahas di kelompok penggunanya.
” Misalnya ada pembagian sembako, pemeliharaan jalan-jalan, pembelian cat, pot-pot bunga, itu diambil dari saldo KPP,” kata Hadinda Daeng Bau.
Acara webinar nasional ini didampingi para Kepala Bappeda masing-masing kabupaten peserta selaku Pokja PKP.
Nurliah Ruma selaku Korkot Kotaku Wilayah IV Gowa, Bulukumba, Bantaeng dan Selayar, Kamis (25/6/2020) mengatakan kegiatan webinar nasional ini sangat tepat khususnya untuk saling sharing pengalaman kegiatan masing-masing daerah pengelola program Kotaku.
” Ini menandakan pelaku-pelaku Kotaku dibawah menjalankan program ini dengan telaten. Alhamdulillah kami selaku pelaksana program Kotaku di Kabupaten Gowa berbangga atas berjalannya kelompok pemanfaat dan pemelihara program ini. Semoga virus-virus ini berimbas pada daerah lain sehingga kita bisa mewujudkan konsistensi dan komitmen pemberdayaan masyarakat,” jelas Nurliah Ruma.
Dijelaskan Nurliah Ruma, kegiatan Infrastruktur air bersih yang dikelola KPP Bontobiraeng kelurahan Katangka ini sudah berjalan baik bahkan keanggotaannya terus bertambah.
Saat ini anggota KPP Bontobiraeng sebanyak 65 KK (lakilaki 186 jiwa dan perempuan 161 jiwa). 65 KK ini menjadi penerima manfaat air bersih yang dilakukan KPP. Sarana air bersih ini pun telah dinikmati para warga setempat dengan sistem iuran.
” Latar belakang adanya program infrastruktur air bersih ini karena di kawasan Katangka ini sangat sulit air bersih lantaran wilayahnya ada di ketinggian meski dalam kota Sungguminasa. Kesulitan lainnya karena jaringan PDAM tidak bisa menjangkau sebab wilayah agak tinggi. Alhamdulillah warga disana menikmati air bersih,” tambah Nurliah Ruma.
Pembangunan sarana air bersih berupa bak besar penampungan dan menggunakan sumur bor ini terbangun dengan back up anggaran pembangunan sarana air bersih BPK Kotaku sebesar Rp 321.307.000 ditambah swadaya masyarakat berupa tanah dan kumpulan uang tunai sebesar Rp 17.785.000.
Webinar nasional ini diikuti kurang lebih 400 orang peserta dari seluruh pelaku dan partisipan untuk berbagi pengalaman dan belajar dari lapangan. Dalam webinar ini menampilkan tiga narasumber masing-masing Hadinda Daeng Bau selaku pengelola KPP Bontobiraeng Kabupaten Gowa yang badan usaha mengelola sarana air bersih.
Narsum lainnya yakni St Muarofah selaku badan pengelola Kampung Tahu di Babalan Lor Kabupaten Pekalongan dan Deni Chandra Irawan pengelola KPP Gotong Royong Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Webinar ini dipandu Dikdik Herdiana selaku advisory.-