BIRINGKANAYA, UJUNGJARI.COM — Ketua RW 05 kelurahan Berua, kecamatan Biringkanaya, H Marzuki, diminta untuk mundur dari jabatannya selaku ketua RW.
Marzuki didesak mundur bukan tanpa alasan. Ia memiliki beberapa catatan buruk dan prilaku menyimpang, sehingga warganya meminta Marzuki mundur dari jabatannya sebagai Ketua RW 05 Berua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Ketua Forum Komunikasi Warga RW 05 Berua, Ahmad Malung, mengatakan, Marzuki mestinya mundur dari jabatannya Ketua RW 05 Berua. Sebab ini permintaan mayoritas warga RW 05 Berua yang menginginkan dia (Marzuki, red) berhenti dan mundur dari Ketua RW.
Keinginan warga tersebut, ditandai dengan angket dan persetujuan warga dalam angket (Polling) yang dijalankan oleh pihak kantor kelurahan Berua, beberapa waktu lalu.
“Warga sangat menginginkan Marzuki mundur dari Ketua RW. Buktinya, dari 400 lebih angket/polling warga yang dijalankan oleh pihak kelurahan, hanya 70an orang yang menginginkan Marzuki tetap menjabat RW. Selebihnya warga menolak. Makanya Camat dan Lurah harus menegaskan dan mempertimbangkan hal tersebut,” kata Ahmad Malung kepada ujungjari.com di Warkop Dg Sija, poros Jl Paccerakkang, Jumat (1/2/2019) siang.
Ahmad Malung menjelaskan, ada beberapa alasan warga mendesak Marzuki mundur dari Ketua RW, pertama adalah ia diduga telah menggelapkan uang celengan masjid Nabawi yang dititipkan di salah satu toko. Dan itu, sudah dilaporkan secara resmi oleh pengurus masjid ke Polsek Biringkanaya.
Kedua, lanjut Ahmad, Marzuki diduga telah menjual semen bantuan masjid sebanyak 40 sak. Serta melakukan pungutan liar ke warga, Marzuki diduga meminta uang Rp100 ribu untuk biaya pemasangan tiang lampu jalan.
“Ini baru tiga contoh kasus, dan masih banyak prilaku menyimpang lainnya. Yang parah itu, penggelapan uang celengan masjid yang dititip di tokoh Indah. Dan pengurus masjid Nabawi sudah melaporkan resmi ke Polsek Biringkanaya,” ungkapnya.
“Atas dasar itulah warga RW 05 Berua, minta Marzuki mundur dari jabatan Ketua RW. Masyarakat sudah jenuh, dan muak dengan prilaku yang tak terpuji yang dilakukannya,” ujar Ahmad.
“Sebenarnya Pak Camat sudah menonaktifkan Marzuki sebagai Ketua RW. Dan penonaktifan Marzuki disampaikan dalam forum resmi. Tapi Marzuki masih ngotot. Bahkan dari hasil polling/angket, 80 persen warga tidak menginginkan lagi Marzuki menjadi Ketua RW,” ketus Ahmad.
“Sudah adami dulu penggantinya Marzuki. Dalam forum warga, Lurah Berua Bustan, sudah menunjuk pelaksana tugas. Yakni H Ridwan sebagai Plt, tapi Ridwan mengundurkan diri,” pungkasnya.
Sementara Ketua RW 05 Marzuki yang dikonfirmasi terkait hal tersebut, membantah semua tuduhan yang ditujukan kepadanya. Menurut Marzuki, ia tidak pernah menggelapkan uang celengan masjid yang dititipkan di tokoh.
“Iya memang saya dilaporkan ke Polsek. Tapi saya harus jelaskan, bahwa celengan itu, bukan saya yang ambil. Tapi bendahara masjid sendiri. Itu untuk kepentingan kegiatan Maulid. Dan kami sudah pertanggungjawabkan. Jadi mereka itu salah alamat, dan memang ada segelintir warga mau menjatuhkan saya dengan berbagai cara. Sampai saya difitnah menggelapkan uang celengan masjid,” kata Marzuki yang ditemui di kantornya, di Jalan Berua Raya, siang tadi.
Kemudian, soal tuduhan menjual semen bantuan masjid. Menurut Marzuki, tidak pernah dirinya menjual semen. Tapi semen itu dipakai untuk perbaikan jalan lingkungan warga.
“Bukan juga kami berikan cuma-cuma itu semen. Tapi warga yang memakai semen itu digganti. Jadi bukan saya menjual, itu fitnah,” kata Marzuki mengklarifikasi.
“Saya juga tidak percaya soal polling angket yang sampai 400an lebih warga. Mana bukti angket atau polling warga yang di edarkan? coba perlihatkan,” ketus Marzuki.
“Kalau soal pungutan biaya pemasangan tiang lampu jalan, memang warga yang patungan, ada yang sumbang Rp100 ribu, ada Rp200 ribu. Dan saya sendiri sumbang Rp600 ribu. Jadi ini sumbangan sukarela,” terang Marzuki. (drw)