BARRU, UJUNGJARI.COM — Usai menjalani rapid tes guna memastikan 82 staf Puskesmas Mallawa di Kecamatan Mallusetasi kabupaten Barru.
Alhamdulillah hasilnya dinyatakan non reaktif (negatif).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kabar baik ini disampaikan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Barru.
Hasil pemeriksaan rapid test ini disampaikan Juru Bicara Khusus Covid-19, Kabupaten Barru, dr Amis Rifai saat mendampingi Bupati Barru Suardi Saleh di konferensi pers di posko dan media center, Jumat (15/5/2020) kemarin.
“Staf dan petugas (medis) di Puskemas Palanro, kita rapid test 82 orang. Dan alhamdulillah, hasilnya semua negatif,” kata dr Amis Rifai .
Upaya rapid tes kepada petugas kesehatan di Puskesmas Mallawa dilakukan pasca Kepala Puskesmas Palanro terkonfirmasi positif corona berdasarkan hasil pemeriksaan swab.
Sebab Kepala Puskesmas tersebut diduga terjangkit setelah sempat turun langsung melakukan pemeriksaan rapid test ke santri yang dinyatakan positif.
Amis Rifai menambahkan, meski kepala Puskesmas sudah menjalani karantina mandiri sebelum terkonfirmasi positif corona, namun pihaknya tetap melalukan pemeriksaan terhadap para staf dan petugas di Puskesmas Palanro.
“Sesuai instruksi Bupati Bapak Suardi Saleh, semua staf di Puskesmas itu kita rapid test, kemarin malam. Kami mengantisipasi terjadinya penyebaran pasca-ada hasil kepala Puskemas Palanro dinyatakan positif,” tambahnya.
Soal alat rapid test yang digunakan untuk menentukan reaktif atau negatif, pihaknya menjamin akurasinya jika ditemukan negatif. Sehingga, 82 staf dan petugas tersebut dipastikan tidak terjangkit.
Bupati Barru Suardi Saleh yang juga ketua Tim Gugus Tugas Barru, menuturkan, selain melakukan pemeriksaan rapid test kepada semua petugas dan staf di Puskesmas Mallawa, pihaknya mengambil langkah lain. Seperti untuk kepentingan sterilisasi, maka layanan dan aktivitas di Puskesmas ini ditutup untuk sementara.
“Selama proses sterilisasi, Pemkab melalui tim gugus tugas, melakukan penyemprotan disinfektan di bagian luar, dan disinfeksi di dalam ruangan. Seperti yang dipakai di ruang operasi,” ucap Suardi.
Khusus di Bola Soba’e, lanjut Suardi .Selama ini menjadi tempat karantina mandiri bagi 20 tenaga medis yang sempat menangani satu santri positif corona, juga sudah dilakukan sterilisasi.
“Termasuk kamar yang sebelumnya digunakan empat tenaga medis yang positif,” terangnya. (Udi)