GOWA, UJUNGJARI.COM — Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Sulsel Teuku Iskandar menjelaskan tentang Standar Operasional Pelayanan (SOP) pola pengoperasian waduk Bilibili.
Menurut Iskandar, bahwa SOP pola pengoperasian waduk ini perlu diketahui publik agar tidak menimbulkan salah tafsir terhadap pembukaan pintu air waduk Bilibili yang berdampak pada besarnya volume air ke hilir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sehubungan dengan adanya dinamika akhir-akhir ini terhadap dibukanya aliran air di bendungan Bilibili, maka kami menginformasikan SOP pola pengoperasian waduk Bilobilo Kabupaten Gowa.
Pertama, waduk Bilibili mempunyai kapasitas tampungan 375 juta m3 (meter kubik), dengan ketinggian elevasi puncak TMA +103.
Untuk pola pengoperasian waduk apabila TMA melebihi elevasi tertentu harus dilakukan pembuangan debit air ke hilir bendungan/ke sungai Jeneberang, dimana fasilitas bangunan pembuang debit air waduk Bilibili mempunyai dua model cara pembuangan yaitu, menggunakan dua unit pintu radial spillway dengan ukuran masing-masing =7x 7,7 meter dan spillway mercu bebas dengan total panjang 70 meter (termasuk pintu spillway)
Kedua, SOP pola pengoperasian pintu spillway dilakukan apabila kelebihan TMA didalam bendungan sudah pada elevasi +99.42.
Disaat itu harus dilakukan persiapan untuk/akan dibukanya pintu spillway dan selanjutnya apabila TMA dalam waduk mencapai elevasi +99.43 maka pintu spillway mulai dibuka setinggi 0.5 meter dan selanjutnya apabila TMA di dalam waduk terus mengalami penambahan pada elevasi +99.45, maka pintu spillway dibuka setinggi lebih kurang 1 meter (proses pembukaan pintu dilakukankan secara bertahap/tidak sekaligus) dan apabila TMA dalam waduk meningkat pada elevasi +99.50 (batas TMA normal) maka harus dilakukan pengaturan pembukaan lagi pintu spillway setinggi 7.7 meter (maksimum).
Ini berfungsi untuk pembuangan debit air melalui pintu spillway saja, dan apabila TMA sdh melebihi elevasi sama atau lebih terhadap elevasi + 99.50 maka limpasan mulai terjadi melalui bangunan mercu spillway.
“Dan pintu spillway/sebelum elevasi +99.50 hanya pintu spillway saja yang berfungsi. Namun ini masih dalam status BATAS NORMAL (TMA +99.50),” jelas Iskandar.
Dijelaskannya, apabila TMA terus bergerak naik sampai elevasi +100, bukaan pintu masih tetap 7.7 meter dimana pada kondisi ini sudah masuk dalam status BATAS WASPADA.
“Pada saat TMA menjadi Status BATAS WASPADA maka BBWS Pompengan Jeneberang selaku penanggungjawab pengelolaan waduk Bilibili akan menyampaikan pemberitahuan kepada masyarakat secara berjenjang melalui Gubernur, Bupati, pihak keamanan dan pohak-pihak lainnya bahwa status waduk Bilibili sudah masuk dalam status BATAS WASPADA dan diminta masyarakat yang ada di bagian hilir waduk Bilibili yang mempunyai dampak, agar waspada dengan terus terjadinya peningkatan kenaikan TMA waduk Bilibili. Apabila TMA terus bergerak naik pada elevasi +101.60 ini sudah masuk status BATAS SIAGA,” ungkapnya.
Jika sudah masuk oada BATAS SIAGA ini tambah Iskandar maka langkah-langkah yang sama dilakukan lagi yakni penyampaian/ pemberitahuan seperti penyampaian pemberitahuan dengan tahapan-tahapan seperti yang dilakukan pada status WASPADA tadi.
Apabila TMA terus bergerak naik pada elevasi +103, ini sudah masuk dalam status BATAS AWAS, dan sesuai SOP akan dilakukan langkah-langkah sampai TMA terus bergerak naik pada pada elevasi + -102 akan dioperasikan peringatan dini dengan membunyikan serine dan pemberitahuan kepada seluruh aparat secara berjenjang (Gubernur, Bupati, pihak Keamanan dan pohak lainnya) disertai warning harus segera dilakukan evakuasi terhadap seluruh aktifitas apapun dan masyarakat yang berada pada daerah dampak di hilir waduk Bilibili (di sekitar Gowa dan Makassar) harus menjauh pada lokasi yang lebih aman/ketinggian yang lebih aman dari sungai Jeneberang.
“Kondisi pola oprasional bendungan Bilibili seperti saat ini hanya dilakukan pada saat kondisi musim hujan untuk menjaga TMA dalam waduk dengan besarnya inflow yang masuk ke dalam bendungan. Sebagai gambaran tingkat tahapan status terhadap TMA untuk waduk Bilibili untuk batas NORMAL elevasi TMA +99.50. Batas WASPADA elevasi TMA + 100. Batas SIAGA elevasi TMA +101.60. Dan batas AWAS elevasi TMA +103 (batas maksimum ini kondisi TMA di dalam waduk Bilibili yang boleh terjadi serata kapasitas col waduk Bilibili 375 juta m3). Inilah informasi secara umum pola pengoperasian waduk Bilibili Kabupaten Gowa semoga masyarakat menjadi paham ,” kata Iskandar. (Saribulan)