SOPPENG, UJUNGJARI. COM — Sejumlah anak dari siswa SMP dan SMA yang menjadi peserta forum anak kabupaten dan peserta pemilihan duta anak Kabupaten Soppeng membuat pernyataan tidak akan melakukan pernikahan dini. Hal ini membuat semua pihak bangga.
Pernyataan sikap ini dibacakan sebelum Bupati Soppeng, HA Kaswadi Razak membuka pertemuan Forum Anak Kabupaten dan pemilihan Duta Anak Kabupaten Soppeng tahun 2019 di ruang rapat kantor gabungan dinas Watansoppeng, Selasa (29/1/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Soppeng, Saheri dalam laporannya mengatakan bahwa tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi pogram forum anak di Soppeng yang telah dilaksanakan selama periode 2017-2019.
“Kegiatan ini juga untuk mempersiapkan duta anak tingkat Kabupaten Soppeng yang selanjutnya akan mewakili Kabupaten Soppeng pada seleksi duta anak tingkat Provinsi Sulsel yang akan mengikuti Festival Anak Tingkat Nasional pada puncak peringatan Hari Anak Nasional pada bulan juli tahun 2019,” ujar Saheri.
Bupati Soppeng, Kaswadi Razak dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan kebanggan atas pernyataan sikap para peserta duta anak untuk tidak melakukan perkawinan dini.
Pernikahan dini, lanjutnya, lebih banyak melakukan perceraian dini pula karena ketidaksiapan dan belum didukung oleh kemandirian.
“Yakinkan pada orang tua bahwa pernikahan dini itu tidak baik dan hindari pergaulan bebas yang bisa menjerumuskan,” tuturnya.
“Jangan terpengaruh pada kejelekan teknologi tapi jadikan keberadaan teknologi sebagai wadah untuk kebaikan seperti peningkatan prestasi,” inbau bupati.
Kaswadi menambahkan bahwa setiap anak harus punya keyakinan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dan harus menghindari perbuatan perbuatan yang dapat merusak diri sendiri.
“Yakinkan pada diri kita untuk bebas berkreasi, berinovasi dan meningkatkan kemampuan diri dengan belajar untuk mengasah keterampilan,” harapnya.
“Jangan jadikan masalah perekonomian untuk berprestasi, tapi tetap bersemangat dan punya kemauan untuk berhasil,” tegasnya.
Kaswadi pun menyatakan siap menerima masukan atau ide yang bisa meningkatkan prestasi anak.
“Pemerintah sudah menyiapkan 10 milyar untuk beasiswa tahun ini dan melaksanakan program “mappasikolah” untuk para anak yang tidak mampu supaya bisa melanjutka pendidikan lagi ke tingkat yang lebih tinggi,” paparnya. (sartono)