SIDRAP, UJUNGJARI.COM — Kasus penyebaran pandemi Corona Virus Disiense 2019 atau Covid-19 secara global sangat berdampak besar pada perekonomian bangsa yanv terimbas kasus penyebaran virus tersebut.
Tak terkecuali, masyarakat Indonesia dan khususnya kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan (Sulsel).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kurun 3 bulan terakhir, ekonomi masyarakat perlahan mulai lumpuh. Aktifitas yang terbatas akibat mencegah meluasnya wabah Covid-19 ini sudah sangat dirasakan masyarakat, khususnya yang berpenghasilan rendah dibawah standar minimun upah kerja.
Mewabahnya virus yang menyebar lewat mata, hidung, dan mulut membuat semua orang banyak memilih tinggal dirumah mulai dari istilah lockdown, Work From Home hingga Stay At Home.
Imbasnya, ekonomi masyarakat khususnya di Kabupaten Sidrap berdampak mulai jalan ‘Kura-kura’.
Menyikapi masalah tersebut, pemerintah terus berupaya meredam meluasnya wabah tersebut. Pemerintah dalam bertindak memangkas penyebaran virus asal Wuhan Tiongkok China tersebut tidak sendirian bekerja.
Semua elemen masyarakat turut peduli menyikapi kasus global tersebut.
Seperti halnya bagi orang tidak mampu yang punya penghasilan dibawah 2 dollar perhari, orang tua jompo, kaum dhuafa hingga pekerja serabutan mulai diringankan bebannya melalui bantuan-bantuan kebutuhan hidup.
Jajaran manajemen SMAN 2 Sidrap (Dulu SMA Negeri 467 Pangsid), turut peduli dengan tidak melakukan Proses Belajar Mengajar (PBM) di sekolah sesuai instruksi Kementrian Pendidikan Nasional.
Peniadaan PBM di sekolah tersebut berimbas pada penghasilan para tukang Bentor.
Biasanya sekolah dikerumuni Becak motor (Bemor), penjual makanan laris, cleaning service bekerja maksimal, hingga angkutan sampah.
Menyikapi hal tersebut, pihak Civitas Akademik Sekolah dan Tata Usaha Sekolah memikirkan langkah-langkah membantu ekonomi mereka.
Melalui Kepala Sekolah Drs.H.Mursalim, M.Si mengumpulkan dana secara sukarela untuk membantu masyarakat yang tidak mampu dengan pembagian sembako.
Para tukang bentor, pedagang makanan ringan, cleaning service, petugas kebersihan,
termasuk Satpam sekolah dan para orangtua siswa yang terdata kurang mampu mendapat bantuan sembako.
Sedikitnya puluhan paket kebutuhan hidup tersebut dibagikan kepada mereka yang membutuhkannnya.
“Alhamdulillah, kegiatan sosial kita ini direspon positif oleh mereka. Setidaknya mereka sebagai penerima manfaat mengaku terbantu bebas ekonominya akibat pandemi wana corona ini,”ungkap H.Mursalim, disela-sela pembagian sembako, Senin (13/04/2020).
Hal senada duungkapkan Ketua Panitia pembagian sembako ini, Rahmad menjelaskan kegiatan sosial ini dilakukan
sebagai upaya membantu pemerintah mencegah penularan virus Covid-19 tersebut.
“Jangan dilihat berapa banyaknya isi bantuan sembako ini, tetapi setidaknya itu bisa meringankan beban mereka,”Kata ketua panitia Rahmat Ahmad.
Sementara pengawas Pendidikan yang turut hadir memantau proses penyaluran sembako itu sangat mengapresiasi inisiatif rekan-rekan guru dan pegawai yang menyisihkan reskinya untuk orang-orang yang membutuhkan ukuran bantuan melalui paket sembako. (Irwan)