GOWA, UJUNGJARI.COM — Setelah dua warga ditemukan yakni Sri Wahyuni (11) dan seorang lagi warga diketahui bernama Dg Sada (63) saat longsor di Dusun Pattiro, Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju yang terjadi Selasa (22/1/2019) lalu akhirnya pada Rabu (23/1/2019) sore tadi,  tim 2 evakuasi bencana yang dipimpin Dandim 1409 Gowa Letkol Arh Nur Subekhi dan Wabup Gowa Abd Rauf Malaganni kembali menemukan tiga orang warga lainnya.
Kini warga tewas tertimbun longsoran yang ditemukan menjadi lima orang yakni murid SDI Pattiro bernama Sri Wahyuni (11), Dg Sada (63), Ulfa (2), Asse (20) dan Lina (30).
Sesuai update informasi yang dihimpun media ini disebutkan pada pukul 12.15 Wita, Rabu (23/01/2019), pencarian dilakukan dengan menggunakan alat berat dibantu tim gabungan dari Polri yang dipimpin Wakapolres Gowa, Kompol Muh Fajri Mustafa serta personel dari Kavaleri, Lettu Rano (beranggotakan 60 orang), dari Basarnas Makassar, Aswandi bersama tim relawan, aparat Pemkab Gowa serta masyarakat Pattallikang.
Secara berurut seperti dikatakan Wakapolres Gowa, Kompol Muh Fajri Mustafa, korban tewas yang ditemukan pertama adalah Sri Wahyuni (11) pada pukul 13.00 Wita.

Mayat Yuni sapaan bocah tersebut telah diserahkan kepada pamannya bernama Mansyur dengan mayat dalam keadaan utuh untuk dimakamkan.
Menyusul pada  pukul 13.15 Wita, ditemukan korban kedua Dg Sada (63).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jazad perempuan tua ini telah diserahkan kepada anak korban bernama Hasan Basri untuk  dimakamkan di belakang rumahnya sendiri.

Jazad Dg Sada mengalami kerusakan yakni lengan kiri hampir putus dan kaki kiri hancur.
Menyusul pada pukul 17.35 Wita, tim evakuasi kembali menemukan korban ketiga yakni Asse (20) serta Lina (30) dan Ulfa (2).

Pada pukul 19.45 Wita, empat korban lainnya yakni Lina, Asse, Ulfa dan Sri Wahyuni dimakamkan secara bersama disatu liang lahat oleh personel TNI AD dari Kavaleri yang dipimpin Lettu Rano dan Kapolsek Manuju, Iptu Kasmawati, di Dusun Campagaya, Desa Pattallikang.
Tim evakuasi menghentikan pencarian tepat pukul 18.05 Wita.

Proses pencarian korban lainnya akan dilanjutkan Kamis besok (24/01/2019).
Setelah penemuan lima orang korban tewas ini, tim evakuasi akan terus mencari 19 korban lainnya yang sudah diduga meninggal dunia tertimbun material longsor.

Ke 19 korban longsor yang akan dicari Kamis besok, masing-masing Dg Lallo (45), Basma (40), Bulan (15),  Mansyur (45),  Rahmatia (45),  Sukmawati (45), Rapi (30),  Isra (30),  Zikran (1), Asni (35),  Dg Bina (65),  Dg Lobo (33),  Rahul (1),  Dg Suji (40), Nurjannah (35),  Nurkifayah (21), dan  Yana (10).
Di lokasi berbeda, tim 3 yang dipimpin Kapolres Gowa dan Sekkab, Muchlis, fokus di Kampung Mala’lang, Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe.

Tim ini membersihkan material longsor yang menutup jalan poros Kecamatan Parangloe dan Kecamatan Tinggimoncong sebelum bergerak ke lokasi longsor lainnya di Malino, Kecamatan Tinggimoncong.
Sejak bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Gowa, Selasa lalu (22/01/2019), Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan dan Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni bertindak cepat meninjau langsung lokasi-lokasi banjir dan longsor.
Kesigapan Pemkab Gowa ini juga ditandai dengan membentuk tim evakuasi yang terbagi tiga tim, yakni tim 1 dipimpin Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, tim 2 dipimpin Dandim 1409 Gowa, Letkol Arh Nur Subekhi didampingi Wabup Gowa, Rauf Malaganni, dan tim 3 dipimpin Kapolres Gowa, AKBP Shinto Silitonga didampingi Sekkab Gowa, Muchlis.
Tim ini terbentuk melalui rapat bersama Pemkab dan Muspida dipimpin langsung bupati Gowa dengan melibatkan Basarnas Makassar, pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pompengang Jeneberang (BBWSPJ) Sulsel diwakili Kabid Ops dan Pemeliharaan, Rini S Harun, dan para pimpinan SKPD lingkup Pemkab Gowa di Baruga Karaeng Pattingalloang kantor bupati Gowa.
”Kita bentuk ini untuk memudahkan proses evakuasi di beberapa kecamatan terimbas bencana longsor dan  banjir.

Tim ini bergerak didukung sarana dan prasarana mulai eskavator, alat berat dan menentukan titik evakuasi serta ada perwakilan setiap SKPD dan instansi bersama seluruh relawan untuk terlibat dalam tim tersebut,” jelas Adnan.

(saribulan)