PAREPARE, UJUNGJARI.COM — Sekitar Rp400 juta dana jasa driver, tenaga medis, apoteker, operator dan bidan yang bekerja sebagai pelayanan call center 112 dilingkup Dinas Kesehatan (Dinkes) Parepare, diduga raib.
Pasalnya, sekitar kurang lebih 50 staf termasuk tenaga medis tidak lagi menerima hak-haknya berupa uang jasa, uang makan, uang transpor selama tiga bulan, triwulan ke empat tahun 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dana sebesar Rp400 juta lebih ini sudah dicairkan oleh Badan Keuangan Daerah (BKD) pada akhir tahun 2018, namun tidak sampai ke yang bersangkutan.
Imbasnya, sejumlah staf call center 112 Dinkes kota Parepare sudah malas bekerja sehingga dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan gratis melalui call centre 112.
Baik tenaga driver, bidan, dokter, dan maupun staf sukarela lainnya, mengeluh belum dibayarkan gajinya selama tiga bulan mulai bulan Oktober, November hingga Desember 2018. Padahal kebutuhan mereka didalam rumah tangganya mengharapkan uang hasil keringatnya tersebut.
Hal ini dibenarkan sejumlah tenaga sukarela dan dokter saat dikonfirmasi langsung. “Kami harapkan hak kami, walaupun kami tidak dibutuhkan lagi, tapi tetap hak kami diberikan,” tutur salah seorang tenaga sukarela yang namanya dirahasiakan.
Dihubungi terpisah, penanggungjawab call centre, 112 Dinkes Parepare, Rahmawati, membenarkan jika hak-hak tenaga sukarela, bidan, operator, apoteker, dan tenaga medis belum diberikan.
Rahmawati menjelaskan, dana kurang lebih 400 juta sudah dicairkan oleh BKD namun pihak Dinkes belum realisasikan tanpa ada kejelasan.
Bahkan, kata Rahmawati, sudah mengaduh kepada walikota, sekda, dan kepala BKD namun tidak ada hasilnya. Karena alasanya dana itu sudah dicairkan dan ada direkening bendahara Dinkes.
Sedangkan, Bendahara Dinkes, Sanra, tidak bisa menjelaskan soal dana tersebut sehingga kami sudah putus asa meminta hak-hak staf call centre 112 tersebut.
“Saya sudah berjuang, namun tidak ada hasil, mereka berhak berteriak minta haknya yang belum dibayarkan selama triwulan ke empat.” tuturnya.
Bendahara Dinkes, Sanra belum bisa ditemui, nomor Handphone miliknya tidak tidak aktif.
Diketahui, call centre program andalan Taufan Pawe, Walikota Parepare dua priode ini, tetapi ternyata dibalik itu semua menjadi tidak sehat diinternalnya, karena tenaganya belum dibayarkan oleh pihak Pemkot Parepare. (Samir)