MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah menyiapkan surat rekomendasi resmi bagi pasangan calon bupati dan wakil bupati Adnan Purichta Ichsan-Abdul Rauf Malaganni Karaeng Kio (Adnan-Kio) untuk Pilbup Gowa 2020.
Rekomendasi berstempel basah, bermaterai, dan bertandatangan Ketua Umum serta Sekretaris jenderal DPP PPP itu sebagai syarat pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPW PPP Sulsel, Imam Fauzan Amir Uskara, Sabtu (25/01/2020).
Imam menjelaskan, rekomendasi tersebut akan diserahkan dalam rangkaian hari lahir (Harlah) PPP sekaligus deklarasi pasangan Adnan-Kio pada 17 Februari mendatang.
“Kita di partai melalui DPC turun survei dan masyarakat ternyata masih menginginkan Adnan-Kio. Kita berharap Adnan-Kio lebih mensejahterakan,” ujar Imam.
Berbeda halnya dengan Ketua DPC PPP Kabupaten Bulukumba H Askat HL yang masih berupa surat tugas untuk mencari pasangan. Adapun daerah lain, partai berlambang Kakbah ini masih menunggu peta politik, seperti di Kota Makassar.
“DPC membuka pendaftaran sejak Oktober hingga 31 Desember 2019. Ada juga DPC tidak membuka karena sudah ada calonnya. Ada juga yang masih melihat peta politik seperti Makassar,” tandasnya.
Menurut Imam, petunjuk teknis (Juknis) dari DPP bahwa semua yang berhubungan dengan Pilkada diserahkan langsung ke Dewan Pimpinan Cabang (DPC).
Adapun DPW hanya mengikuti tahapan dan melanjutkan rekomendasi DPC ke DPP terkait rekomendasi.
Soal Harlah, lebih jauh Imam memaparkan, sehari sebelumnya (tanggal 16 Februari) ada gerak jalan dan dialog PPP milenial.
“Konsep milenial saya buat agar Harlah dan penyerahan rekomendasi tidak kaku. Bagusnya karena senior-senior di PPP memberikan kami leluasa,” terang Imam.
Ketua Fraksi PPP DPRD Sulsel ini menyebutkan, ketua umum dan wakil ketua umum, serta beberapa elite DPP PPP diagendakan hadir. Termasuk seluruh anggota Fraksi PPP se Sulsel.
“Kami ingin membuktikan bahwa PPP sekarang lebih fresh dan seksi. PPP harus menjadi wadah bagi milenial untuk berpolitik,” pungkasnya. (**)