GOWA, UJUNGJARI.COM — Kematian tragis yang dialami Dahlan Dg Liwang (52), penjual coto di wilayah Makassar hingga memasuki pertengahan Januari 2020 belum juga ada tanda-tanda bakal terungkap. Masih menjadi teka teki.
Misteri kematian Dahlan yang terjadi Sabtu (19/12/2019) lalu menjadi tanda tanya besar khususnya di kalangan keluarga korban. Pasalnya tiga pekan telah berlalu, kasus kematian Dahlan yang diduga masyarakat sekitar begitu pun keluarga, meninggal tak wajar ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hingga Jumat (10/1/2020) hari ini, telah masuk tiga pekan namun kasusnya masih saja belum terkuak.
Kepedihan hati dan kerisauan pun kini dialami keluarga korban. Putri korban, Hasdalil Mukminat (27) tak henti mencari bantuan hukum demi mendapatkan keadilan.
Beberapa hari lalu, Hasdalil pernah ke mako Polres Gowa untuk menanyakan sejauhmana penanganan kasus ayahnya yang mati bersimbah darah tersebut.
” Saya telah mengadukan kasus ini kepada Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Sabtu (4/1/2020) lalu.
Hasda datang meminta pendampingan hukum kasus kematian ayahnya yang tak terungkap hingga kini. Hasda diterima oleh Tim Advokasi dan Bantuan Hukum
Ia terus berjuang mencari keadilan agar pelaku pembunuhan terhadap ayahnya bisa diproses secara hukum.
Anak pertama dari lima bersaudara ini mengungkapkan, ada luka lubang ditemukan pada tubuh ayahnya.
Temuan itu ia lihat berdasarkan pengamatan mata secara langsung, termasuk pandangan keluarganya. Ia menduga luka itu adalah luka bekas tembakan.
“Saya pernah lihat lukanya. Dugaan saya itu luka tembakan,” kata Hasda, Senin (30/12/2019).
Dugaan itu, kata Hasda, didasarkan pada temuan luka berlubang dari perut belakang. Luka itu disebutkan tembus hingga ke belakang. Hasda pun berharap, hasil pemeriksaan autopsi nantinya bisa menyingkap tabir penyebab kematian ayahnya.
“Belum ada titik terang sama sekali. Kamo berharap aparat kepolisian bisa segera mengungkap kasus ini,” ucapnya.
Hasda juga telah mendatangi mako Polres Gowa untuk menanyakan perkembangan kasus kematian ayahnya tersebut.
Ia datang mengambil Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP). Dalam kesempatan itu, ia tak kuasa menahan tangis.
Sebelumnya, Kapolres Gowa AKBP Boy Samola menyampaikan proses penyidikan masih terus dikembangkan hingga saat ini. Total saksi yang sudah dimintai keterangan berjumlah empat orang.
” Sekarang kita baru tahap perkembangan,” urai Boy Samola.
“Kita sudah bekerja sama dengan pihak Polda dan Polrestabes. Kita semaksimal mungkin berupaya untuk bisa segera mengungkap kasus ini,” kata Kapolres Gowa.
Menurut Boy FS Samola, Polres Gowa saat ini sedang menantikan hasil pemeriksaan autopsi dari RSI Bhayangkara Kota Makassar. Hasil autopsi nantinya akan dijadikan petunjuk tambahan untuk pengungkapan kasus ini.
“Kita sudah periksa empat saksi mudah-mudahan kedepan ada saksi-saksi lagi hadirkan untuk mempercepat proses pengungkapan kasus ini,” tandasnya. (sari)