UJUNGJARI.COM — Sebanyak 14.744 KPM (keluarga penerima manfaat) bantuan non tunai Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Gowa bakal tersenyum lebar. Pasalnya, bantuan non tunai PKH yang selama ini diterima akan naik dua kali lipat dari nilai tahun lalu.

Untuk tahun 2019 ini, bantuan non tunai yang akan diterima para KPM naik dua kali lipat dari Rp 1,8 juta. Praktis setiap orang yang tercatat sebagai KPM akan menerima sebesar Rp 3 jutaan lebih dalam pertahun nya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Terkait akan naiknya nilai bantuan non tunai bagi KPM dalam PKH ini maka Menteri Sosial RI Agus Gumiwan Kartasasmita melakukan MoU dengan Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian untuk pendampingan dan pengawalan penyaluran bantuan non tunai PKH tersebut ke masyarakat.

Pendampingan ini seperti dikatakan Mensos Agus dan Kapolri Tito dalam viconprence dengan seluruh Polres se Indonesia, Jumat (11/1/2019) siang tadi sebagai langkah untuk mengawal penyaluran bantuan non tunai tersebut agar tepat sasaran dan tidak terjadi penyelewengan dalam penyalurannya ke KPM.

Di Polres Gowa sendiri viconprence dilakukan Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga bersama Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan didampingi sejumlah pejabat lingkup Polres dan Pemkab Gowa di ruang vicon Polres Gowa.

Terkait kebijakan baru pengawalan PKH ini, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan kepada Beritakota Makassar usai vicon tersebut mengatakan, pihaknya tentu sangat bersyukur karena dengan adanya pendampingan hukum dari jajaran Kepolisian ini tentu mengawal penyaluran bantuan PKH itu tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.

“Iya sebagai pemerintah daerah saya sangat bersyukur adanya komitmen pemerintah dengan Kepolisian untuk mengawal program PKH ini agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan. Saya pun mengimbau kepara para pengelola PKH mulai dari atas ke bawah agar menyalurkannya tepat sasaran. Jangan diselewengkan,” tandas Adnan.

Apalagi kata Adnan, para KPM sekarang akan menerima bantuan non tunai itu dua kali lipat dari nilai sebelumnya. peruntukannya jelas dan bisa dinimmati oleh masyarakat kurang mampu.

“Kalau tahun lalu para KPM menerima satu juta delapan ratus ribu lebih, kini mereka akan menerima dua kali lipat jadi berkisar tiga jutaan per orang. Makanya kota berharap penyaluran bantuan PKH ini betul-betul tepat sasaran, jangan ada yang diselewengkan. Peruntukannya jelas dan diharapkan bisa dinikmati oleh masyarakat kurang mampu,” tandas bupati.

Terpisah Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga yang dimintai tanggapannya mengatakan pihaknya siap mengawal.

“Sesuai fungsi (Polisi), kita kedepankan dulu asistensi button up bagaimana mengakurasi data supaya seluruh penerima bantuan pangan non tunai ini didapat data faktualnya. Dan verifikasi data akan kami selalu dampingi. Fungsi kami selain asistensi adalah memberikan batasan-batasan untuk tidak terjadi penyalahgunaan penyaluran khususnya penyalahgunaan anggaran agar tidak salah sasaran dan tepat sampai ke keluarga yang membutuhkan,” jelas kapolres.

Dikatakan kapolres sebagai aparat penegakan hukum maka ketika ada pelanggaran maka disaat itu pengawalan hukum akan berjalan.

“Namun kita berharap dengan pengawalan ini semua bisa berjalan dengan baik tanpa diperhadapkan dengan hukum,” kata Shinto. (saribulan)