ikut bergabung

SYL Akan Siapkan Komando dan Kopasus Pertanian


Mentan SYL saat berkunjung ke Kabupaten Gowa disambut hangat Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.

Sulsel

SYL Akan Siapkan Komando dan Kopasus Pertanian

GOWA, UJUNGJARI.COM — Kualitas pertanian di Kabupaten Gowa yang dinilai bagus menjadi hal yang harus terus dipertahankan. Bahkan, kualitas dan peningkatan produksi pertanian ini harus menjadi contoh utama di tingkat nasional. 

Hal ini ditegaskan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di sela-sela bersilaturahmi dengan jajaran Pemkab Gowa dan masyarakat di Balla Kayua, Jalan Tumanurung, Minggu (27/10/2019) siang. 

” Dengan adanya bupati yang hebat di Gowa, serta ditunjang kualitas pertaniannya saya sangat menaruh harapan target ini dapat dipenuhi dengan baik. Kabupaten Gowa memang harus jadi contoh dengan melihat kondisi lahan pertaniannya saat ini,” kata mantan Gubernur Sulsel dan Bupati Gowa ini.

Menurutnya, kedepan hal yang harus dilakukan Bupati Gowa yakni peran Balai Penyuluhan Pertanian di tingkat kecamatan harus difungsikan lebih baik dari sebelumnya. Olehnya dalam masa 100 hari kerjanya ia akan meningkatkan peran penyuluh melalui kehadiran balai penyuluh. 

“Saya akan menganti Balai Penyuluh Pertanian menjadi Komando Strategis Pertanian, dan semua penyuluh juga harus diubah namanya menjadi Kopasus Pertanian agar lebih memiliki semangat baru dalam bekerja,” terangnya. 

Dengan didorongnya peran penyuluh di sektor terbawah maka pastinya akan sangat membantu dalam meningkatkan kualitas produksi pertanian. Utamanya kualitas beras yang akan dikonsumsi masyarakat. 

” Ini bukan pekerjaan ringan makanya penyuluhnya harus didorong dan diberikan target. Penyuluh itu otaknya petani dibawah, manajemen hatinya para petani, mereka selalu siap dan setiap mendampingi para petani. Bukan menjadi penyuluh yang tidak ada artinya bagi petani,” tandas SYL.

Baca Juga :   Syamsuddin Minta Perumda Mappatuwo Tidak Sekadar Cari Untung

Menurutnya, perlunya didorong peningkatan hasil produksi pertanian utamanya beras yaitu karena secara nasional dalam satu bulan masyarakat Indonesia yang jumlahnya sekitar 267 juta jiwa membutuhkan beras 8 juta ton atau dalam satu tahun sebanyak 96 juta ton. Tapi begitu kekeringan hingga cuaca seperti ini maka persediaannya harus ditingkatkan karena jika tidak maka dipastikan besok akan dilakukan impor. 

Lanjutnya, impor memang tidak haram tapi impor menjadi pilihan jika tidak ada daya lain yang bisa dilakukan oleh negara. Sehingga, jika kebutuhan beras masyarakat ingin aman maka harus disiapkan lima kali lipat dari ketersediaan yang ada saat ini. 

” Kita harus bisa meningkatkan lebih banyak dari yang ada saat ini. Jika dulunya saya pernah menjamin tiga ribu perut orang, kemudian naik sembilan juta perut orang maka sekarang ini saya harus menjamin 267 juta perut orang agar tidak kelaparan,” ujarnya. 

dibaca : 64

Laman: 1 2



Komentar Anda

Berita lainnya Sulsel

Populer Minggu ini

Arsip

To Top