GOWA, UJUNGJARI.COM — Komisi II DPRD Gowa yang melakukan kunjungan kerja ke DPRD Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta, Senin (10/2) lalu ternyata banyak membawa oleole kembali ke tanah Gowa.

Beberapa hal yang menjadi agenda penting dalam kunker di Sleman itu adalah terkait
peningkatan PAD dan swasembada pangan proyeksi 2027 mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kunjungan ini diterima jajaran DPRD Sleman diwakili Kasubag Protokol Setwan Sleman Gunawan di gedung DPRD Sleman yang beribukota Kapanewon Sleman ini.

Rombongan Komisi II DPRD Gowa yang dipimpin Wakil Ketua 1 DPRD Gowa Hasrul Abdul Rajab (HAR) didampingi Ketua Komisi II Muh Kasim Sila dan sejumlah anggota Komisi II yakni Abdul Kadir Tulo (sekretaris komisi), Faisal Nyengka, Ajim Zulfikar Angga, Eka Afriani, Wahyuni Nurdhani, Nurinzana Tadaeng dan Muh Firdaus (Kabag Umum Setwan Gowa).

Kepada pihak DPRD Sleman, HAR menyampaikan misi kunker yang dilakukan Komisi II. Gunawan sebagai wakil dari para legislator Sleman pun menjelaskan berbagai keberhasilan Pemkab Sleman dalam menjalankan roda pemerintah terkhusus pada sektor pertanian yang kini telah menempatkan Sleman sebagai daerah yang berhasil memberdayakan petani dalam peningkatan kualitas produksi pertanian.

Disebutkan Gunawan, salah satu faktor pendongkrak PAD Sleman di sektor pertanian adalah karena para pelaku pertanian sangat melek dengan teknologi pertanian. Salah satunya adalah penggunaan peralatan berupa drone untuk melakukan pemupukan, penyemprotan insektisida (sejenis pestisida) atau racun bunuh serangga perusak tanaman padi.

Dan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Sleman dalam peningkatan kualitas produksi pertanian adalah melakukan kerjasama dengan produsen pupuk organik yakni PT Indoraya Mitra Persada (IMP) 168. Perusahaan ini adalah salah satu industri pupuk organik yang telah memiliki 3 (tiga) ISO dan telah MoU dengan 88 Kabupaten di Indonesia.

Wakil Ketua 1 DPRD Gowa Hasrul Abdul Rajab mengaku tidak salah menyertai Komisi II DPRD Gowa ke Sleman.

“Di DPRD Sleman kita banyak sharing dan kita banyak pula mendapatkan referensi dari pengelolaan sektor pertanian hingga tempat-tempat wisata yang menjadi salah satu sumber PAD tertinggi di Sleman. Demikian pula pengelolaan pertaniannya sudah dilakukan secara modern. Mereka sudah terapkan di Sleman. Petani di Sleman sudah menggunakan drone. Drone ini, digunakan untuk pemupukan, juga digunakan untuk menyemprotkan insektisida, fungisida atau larutan yang lain. Dengan cara itu, lebih praktis dan hemat tenaga petani, ” kata HAR.

Usai sharing dengan pihak DPRD Sleman, rombongan Komisi II DPRD Gowa ini mengunjungi produsen pupuk terbesar di Jawa Tengah ini yakni PT Indoraya Mitra Persada (IMP) 168 yang berlokasi di Sleman.

Dikatakan HAR, kunjungan ke produsen pupuk itu sekaitan dengan efektifitas peningkatan PAD pertanian dan menjaga ketersediaan pupuk dalam mendukung program pemerintah untuk swasembada pangan tahun 2027.

Saat tiba di lokasi IMP ini, rombongan Komisi II DPRD Gowa disambut hangat jajaran direksi yakni Jessie – Direktur PT IMP, Yanti selaku Koorwil, Jundi Ashshidiq selaku Manager Business Development serta Syarafina, Manager Laboratorium IMP.

Dalam kesempatan itu, Direktur PT IMP Jessie menjelaskan, perusahaan yang dipimpinnya tersebut, telah dua dekade berdedikasi untuk pertanian organik berkualitas di Indonesia.

Dikatakan Jessie, komitmen IMP tanpa henti dalam mengembangkan pertanian organik. Bahkan IMP 168 ini telah membuktikan kiprahnya sebagai pelopor dalam industri pertanian organik di Indonesia.

“Selama lebih dari 20 tahun dengan komitmen kuat terhadap keberlanjutan dan kualitas perusahaan ini terus berinovasi dalam menyediakan produk-produk terbaik untuk mendukung petani dalam menerapkan sistem pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dalam dua tahun terakhir lebih dari 13.000 kelompok tani di 89 kabupaten di Indonesia telah merasakan manfaat dari produk-produk PT IMP 168 ini. Kepercayaan luas ini bukan tanpa alasan sebab setiap produk yang dihasilkan telah melewati proses seleksi ketat, pengujian kualitas dan pemenuhan standar internasional yang menjamin efektivitasnya dalam meningkatkan hasil pertanian secara alami, ” jelas Jessie.

Dia juga menyebutkan, IMP 168 telah memenuhi sertifikasi nasional dan internasional bahkan pabriknya telah memiliki standar ISO.

“Dengan pabrik yang telah memiliki standar ISO yang menjamin bahwa setiap tahap produksi dilakukan dengan kontrol kualitas yang ketat dengan fasilitas berstandar internasional ini, perusahaan kami mampu menghasilkan produk-produk unggulan dan yang tidak hanya ramah lingkungan tapi juga konsisten dalam memberikan hasil terbaik bagi petani. Dukungan ini semakin penting dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional terutama di daerah-daerah yang menjadi sentra pertanian seperti kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan sebagai salah satu daerah strategis dalam sektor pertanian, ” tambah Jessie.

Dikatakannya, Kabupaten Gowa membutuhkan solusi pertanian yang efisien dan berkelanjutan. Dan menurut Jessie, PT IMP 168 hadir untuk membantu para petani di wilayah Gowa dengan menyediakan produk yang dapat meningkatkan hasil panen sekaligus menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang. –

“Semoga kami bisa menjembatani IMP ke Gowa agar produktivitas pertanian kami di Gowa menjadi terbaik. Dan kami yakin petani kami di Gowa ini pun telah melek teknologi sehingga kami yakni jika dilakukan ujicoba pemupukan dengan menggunakan drone pasti hasil pertanian Gowa akan dua kali lebih baik, ” timpal HAR. –