MAKASSAR,UJUNGJARI.COM–Mendukung visi Indonesia Emas 2024, pengurus provinsi Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Sulawesi Selatan menegaskan komitmennya untuk mendorong budaya hidup sehat dan bugar. Komitmen ini dimulai dengan melakukan pelatihan tes kebugaran untuk induk organisasi (inorga) dan pengurus KORMI kabupaten dan kota.
Pelatihan berlangsung selama dua hari, 23-24 Desember di Hotel Grand Asia Makassar. Pelatihan menghadirkan dua pakar olahraga; Prof Dr Andi Ihsan dari Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) UNM serta Iskandar Z Adisaputra dari KORMI Nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Iskandar dalam pemaparannya menekankan pentingnya menjaga kebugaran jasmani dengan latihan fisik secara rutin. Hanya saja, kata dia, tidak banyak orang melakukan latihan fisik secara baik dan teratur.
“Jaga kebugaran dengan latihan fisik BBTT. Baik, benar, teratur, dan terukur,” katanya.
Iskandar mengatakan latihan fisik yang ideal harus memperhatikan aspek BBTT yang sesuai dengan kaidah-kaidah kesehatan. Berikut penjelasan latihan fisik BBTT.
Baik
Baik artinya latihan dilakukan sesuai dengan tingkat kesehatan, tingkat aktivitas fisik, dan tingkat kebugaran jasmani setap individu. Sebelum melakukan latihan fisik, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kesehatan pra-latihan, pengukuran tingkat kebugaran jasmani, dan menetapkan program latihan sesuai hasil pengukuran dan kondisi fisik masing-masing.
Benar
Pilih latihan fisik yang digemari, aman, dan mudah sesuai dengan kondisi fisik dan pola gerak yang dibakukan. Latihan fisik harus dilakukan secara bertahap. Mulai dari pemanasa, latihan inti, dan pendinginan. Durasi waktunya pemasan 5-10 menit, latihan 20-60 menit, dan pendinginan 3-5 menit.
Terukur
Latihan fisik terukur adalah latihan fisik yang disesuaikan dengan menentukan dosis atau intensitas latihan. Denyut nadi latihan yang dianjurkan untuk mencegah PTM dengan intensitas latihan sedang yang berkisar 64-76 persen denyut nadi maksumal (DNM).
Bagaimana cara menghitung DNM?
Misalnya si A berumur 50 tahun. Dosis latihan intensitas sedang 64-76 persen. DNM denyut nadi latihannya berkisar 64-76% X (220-50)-109-130x per menit.
Teratur
Latihan fisik dilakukan dengan frekuensi tertentu secara teratur dan berkesinambungan sejak usia dini hingga usia lanjut. Untuk mencapai hasil maksimal, latihan fisik perlu dilakukan minimal 3-5 kali seminggu dengan intensitas sedang 30-60 menit.
Berikut Tipe Latihan Fisik
Latihan aerobik: 3-5 kali seminggu
Latihan Kekuatan: 2 kali seminggu
Latihan kelenturan: 2-3 kali seminggu
Usai pelatihan, Wakil Ketua Umum KORMI Sulsel, Hj Andi Nurhikmah Daeng Cora mengajak seluruh Inorga dan penggiat olahraga di Sulsel agar selalu menjaga kebugaran jasmaninya. Salah satunya dengan menerapkan latihan fisik BBTT yakni latihan fisik yang baik, benar, teratur, dan terukur.
“Dengan latihan fisik BBTT, badan jadi sehat dan bugar,” katanya. (pap)