JAKARTA, UJUNGJARI.COM– Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla alias JK, mengingatkan adanya dua bencana yang menjadi rutinitas dihadapi di wilayah Ibukota Jakarta.

Hal tersebut diungkapkan dalam sambutannya saat membuka Musyawarah Kerja Propinsi Palang Merah Indonesia (PMI) Daerah Khusus Jakarta di Hotel Tavia Cempaka Putih, Jakarta, Sabtu, 21 Desember 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Di Jakarta, ada bencana besar
yang hampir setiap hari dihadapi, yaitu kebakaran. Kemudian banjir saat musim hujan disamping bencana lainnya,” kata JK dalam sambutannya dihadapan puluhan peserta Musyawarah Kerja PMI DKJ.

Ia menambahkan, bencana kebakaran di Jakarta menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Pasalnya, kebakaran umumnya terjadi di kawasan perumahan padat penduduk dan kumuh. Sehingga yang menderita adalah masyarakat dengan latar belakang yang kurang mampu.

“Jika terjadi kebakaran, yang paling menderita adalah orang miskin. Itu karena 90 persen kebakaran terjadi di kawasan kumuh. Satu kali kebakaran bisa jumlahnya 100 hingga 200 rumah,” ujarnya lagi.

Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 ini menilai, terjadinya kebakaran disebabkan oleh pemakaian energi yang tidak tepat. Seperti terjadinya korsleting pada listrik serta penggunaan tabung gas yang keliru.

“Misalnya korsleting listrik di kios kecil karena beban yang terlalu besar, kemudian lupa mematikan listrik atau alat-alat listrik yang menimbulkan ledakan. atau kurangnya pemahaman masyarakat soal penggunaan tabung gas,” sebut JK lagi.

Sehingga ia mengajak relawan PMI untuk mengedepankan pencegahan dibanding
penanganan setelah bencana terjadi. Bagi JK, prinsip mencegah jauh lebih baik dibanding melakukan penanganan pasca bencana terjadi.

“Yang kita bisa lakukan adalah berkampanye kepada masyarakat bagaimana penggunaan listrik dan gas wlpiji dengan baik. Tentu bekerja sama dengan pemerintah setempat dan instansi terkait seperti PLN dan Pertamina,” papar JK.

“Kita punya ratusan ribu relawan dan jika massif turun ke lapangan melakukan kampanye, saya kira kita bisa mencegah bencana kebakaran di masyarakat hingga 50 persen,” imbuhnya optimis.

Selain kebakaran, JK juga menyinggung bencana banjir yang menjadi ancaman tahunan bagi Kota Jakarta. Ia menawarkan kepada pemerintah DKJ untuk terus melakukan koordinasi dengan pemerintah Jawa Barat untuk sama-sama mencegah terjadinya banjir.

“Soal banjir, itu agak susah kita cegah karena soal perubahan iklim. Namun yang kita bisa lakukan adalah berooordinasi dengan daerah tetangga bagaimana bersama-sama mengupayakan agar air itu tidak lebih bajyak masuk dibanding yang keluar,” ujar JK lagi.

Lebih jauh, JK juga menyinggung soal pentingnya kejujuran dalam mengelola organisasi sosial seperti PMI. JK yakin, kemampuan menjaga kepercayaan menjadi kunci masyarakat membantu kegiatan-kegiatan PMI.

“PMI itu berada di tengah-tengah. Menerima bantuan atau donasi lalu menyalurkan bantuan kepada yang berhak menerima. Makanya organisasi ini harus kita jaga, tetap akuntable dan terbuka untuk menjaga kepercayaan masyarakat,” pungkasnya.(*)