GOWA, UJUNGJARI.COM — Puluhan pelaku Usaha Mikro Menengah dan Kecil (UMKM) di Desa Bontoala, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa dibekali ilmu manajemen produksi. Para pelaku usaha ini berasal dari empat dusun di Bontoala yakni Dusun Taborong, Lambengi, Ana Gowa dan Mannyampa.
Kegiatan ini dikemas dalam pelatihan kewirausahaan dan ekonomi kreatif yang digelar Pemerintah Desa Bontoala pada Senin (16/12) di RM Dewi Sri Resto dan Fishing Tamarunang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kegiatan tersebut, Plt Kades Bontoala yang juga Camat Pallangga Sachrial AP mengajak para pelaku usaha untuk selalu giat menjalankan usahanya secara mandiri. Tentunya bekal ilmu dan wawasan tentang kewirausahaan dan ekonomi kreatif ini menjadi wadah yang tepat untuk menempa kreatifitas para UMKM.
“Tujuannya agar para pelaku UMKM mampu meningkatkan usahanya dan memiliki wawasan yang baik dalam pengembangan usaha, ” kata Sachrial.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UKM Gowa Mahmuddin yang hadir sebagai pemateri menjelaskan tentang satu hal yang penting diketahui bahkan dimiliki oleh pelaku usaha adalah manajemen produksi.
Menurut Mahmuddin, manajemen produksi untuk UMKM penting dimiliki pelaku usaha agar dapat bertahan dalam persaingan. Dalam mengembangkan UMKM perlu dilakukan beberapa bidang pengelolaan.
“Pengelolaan atau manajemen yang diperlukan adalah administrasi, sumber daya manusia, pengelolaan operasional atau produksi dan juga pemasaran. Semuanya tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Harus dilakukan bersamaan. Semakin berimbang semakin ideal dan bagus, ” kata Mahmuddin.
Dipaparkan Mahmuddin, banyak pendapat terkait manajemen produksi yang dapat dilakukan supaya UMKM yang ada tetap dapat berjalan dan berkembang lebih besar ke depannya.
“Manajemen operasional perlu dimiliki setiap pelaku usaha. Terkadang pelaku usaha buntu. Bingung mau bikin apa. Padahal bahan baku yang bisa dibuat produk, banyak di sekitar kita. Bisa memanfaatkan bahan baku yang ada di sekeliling tempat usaha. Bisa dari kebun sendiri, bahan yang ada di rumah dan lain-lain. Ketika tidak ada bahan baku dari lingkungan sekitar maka bisa membeli dari pasar terdekat. Pelakuusaha juga harus jaga mutu produknya. Ini sangat penting. Selalu menjaga kualitas dari barang yang diproduksi supaya pelanggan tidak mudah pindah ke lain lapak, ” kata Kadis Koperasi dan UKM Gowa.
Mahmuddin juga menjelaskan tentang menjaga ketersediaan atau stok produksi. Menurutnya, stok produksi barang harus dilakukan agar sirkulasi uang tetap berputar dengan baik.
“Kekurangan stok yang tidak mampu diupayakan ada dengan baik, maka membuat usaha akan tidak konsisten. Akibatnya membuat konsumen kecewa sehingga lambat laun usaha pun berhenti. Hal lain yang perlu dijaga adalah pergudangan atau penyimpanan stok produk. Supaya tidak mengalami kerusakan yang dapat menyebabkan produk tidak dapat dijual, apalagi jika produk kita punya masa kadaluarsa, ” Tambahnya.
Karena itu kata Mahmuddin, para pelaku usaha dalam proses produksi dapat memperhatikan pemanfaatan sarana dan prasarana produksi sehingga efisiensi dan efektivitas kerja produktif bisa tercapai. –