JAKARTA,UJUNGJARI.COM–Sekretaris Provinsi Sulawesi Selatan, H Jufri Rahman berhasil meraih gelar doktor bidang ilmu pemerintahan di Program Doktoral Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jakarta, Selasa (3/12).
Jufri mempertahankan disertasinya yang berjudul “Kepemimpinan Digital dalam Mewujudkan Reformasi di Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan” di depan sidang promosi doktor yang dipimpin pangsung Rektor IPDN, Prof Dr H Hadi Prabowo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam disertasinya Jufri mengungkapkan kepemimpinan digital pimpinan OPD di Sulawesi Selatan belum efektif dalam mewujudkan reformasi birokrasi. Hal ini ditunjukkan dari banyak hal. Antara lain dari dimensi karakteristik bisnis di mana aspek visi inovasi telah dimiliki dengan baik, namun kecakapan membangun jejaring dan kemampuan berpikir strategis dalam menghadapi permasalahan kompleks belum dimiliki dengan baik.
Selanjutnya dimensi karakteristik sikap. Menurut Jufri, sebagian besar pimpinan OPD memiliki kesadaran akan pentingnya kecakapan memotivasi melalui contoh teladan, sikap demokratis dengan perhatian dan pelibatan bawahan pada pengambilan keputusan, dan keterbukaan terhadap berbagai perkembangan program dan kebijakan yang diimplementasikan.
Selain itu, penelitian ini juga menemukan novelty penelitian bahwa teori kepemimpinan digital Klein (2020) mendapatkan kontribusi dimensi baru hasil temuan penelitian yaitu dimensi kearifan lokal (local wisdom). Demikian pula novelty penelitian bahwa teori reformasi birokrasi Sedarmayanti (2011) mendapatkan kontribusi dimensi baru hasil temuan penelitian yaitu dimensi dimensi pembinaan dan pengawasan.
“Pada kondisi saat ini dengan penyesuaian birokrasi pemerintahan hanya bisa efektif dan efisien jika melibatkan teknologi yang dibingkai dengan kearifan lokal. Tanpa kerangka kearifan lokal, teknologi yang diterapkan cenderung tidak relevan dan berisiko ditolak oleh masyarakat,” kata Jufri.
Oleh karena itu, Jufri menambahkan birokrasi yang adaptif memerlukan perpaduan antara kemampuan teknis dalam memanfaatkan teknologi dengan kepekaan budaya untuk memastikan reformasi yang dilakukan mampu berjalan secara efektif dan efisien.
Rektor IPDN Prof Hadi Prabowo menyebut disertasi Jufri Rahman ini sangat aktual mengingat relevan dengan konteks pemerintahan di era digital saat ini.
Menurut dia, penelitian mengenai kepemimpinan digital dalam mewujudkan reformasi birokrasi memiliki aktualisasi yang tinggi dan relevansi yang kuat dengan konteks tata kelola pemerintahan di era digital saat ini.
Birokrasi memiliki potensi besar dalam menjalankan pengelolaan pemerintahan, namun rentan terhadap patologi birokrasi yang menghambat tata kelola pemerintahan yang efektif.
Apalagi Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 telah menginisiasi agenda reformasi birokrasi untuk mengatasi masalah ini, meliputi restrukturisasi organisasi, pengembangan SDM, dan penguatan pelayanan publik berbasis teknologi digital. Dalam konteks ini, kepemimpinan digital diperlukan untuk mempercepat transformasi birokrasi menuju pemerintahan yang transparan, efisien, dan responsif.
Penelitian mengenai peran kepemimpinan digital dalam reformasi birokrasi juga dianggap sangat relevan untuk mendukung agenda reformasi tata Kelola pemerintahan secara nasional dan peningkatan kualitas pelayanan publik, khususnya di Sulawesi Selatan.
Kepemimpinan digital dapat menjadi solusi untuk menyelaraskan kebijakan pusat dan daerah melalui pemanfaatan teknologi modern seperti e-government dan big data.
Dengan kepemimpinan yang adaptif, inovatif, dan berbasis pada nilai budaya lokal, reformasi birokrasi dapat lebih diterima oleh masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan dan tantangan di tingkat nasional dan lokal. Dengan mengintegrasikan teknologi, kepemimpinan digital, dan kearifan lokal, reformasi birokrasi dapat diwujudkan secara efektif untuk menciptakan pemerintahan yang inklusif, responsif, dan berdaya saing.
Sidang promosi doktor Jufri Rahman berlangsung di Ruang Sidang Khusus untuk program pasca sarjana Doktoral IPDN Jakarta di lantai satu gedung pasca sarjana IPDN. Rektor IPDN Prof Dr Drs H Hadi Prabowo menyebut Jufri Rahman lulus dengan predikat cumlaude. Jufri merupakan doktor ke-308 IPDN.
Adapun tim promotor Jufri adalah Prof Dr Muh Ilham, M.Si, Prof Dr Drs Hyronimus Rowa, M.Si, dan Dr Baharudin Tahir. Sedangkan tim penguji terdiri atas Prof DrHadi Prabowo, MM, Prof Dr Mansyur Achmad, M.Si, Prof Dr Dahyar Daraba, M.Si, Prof Dr Drs Kusworo, M.Si, Dr Sampara Lukman, MA, dan penguju eksternal Prof Dr Muhammad Jufri, Psi., M.Si.
Riwayat Karier
Jufri Rahman dilahirkan di Bontonompo, 19 September 1966. Jufri merupakan Aparatur Sipil Negara dengan Pangkat Pembina Utama Gol. IV/e.
Pendidikan formal Sekolah Menengah Atas diselesaikan di SMA N 159 Sungguminasa pada 1985. Selanjutnya Pendidikan D-III Pemerintahan di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri pada tahun 1988 dan jenjang S1 Ilmu Administrasi jurusan Manajemen Pembangunan Perkotaan dan Daerah diselesaikan di STIA LAN pada 1995.
Gelar magister diselesaikan di STIA LAN-UNHAS pada tahun 2001 dan Selasa, 3 Desember 2024 kemarin resmi menyandang Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN Kemendagri.
Jufri memiliki pengalaman berkarir sebagai ASN baik di pemerintah pusat dan daerah. Promovendus Pernah menjadi Kepala Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Bappeda dan Staf Ahli Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2013-2019.
Selanjutnya pada Tahun 2019-2024 menjadi Staf Ahli Menpan RB Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah serta Plt Deputi idang Refoemasi Birokrasi,vAkuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan KemenPANRB. Pada Tahun 2024 dilantik sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. (pap)