TAKALAR, UJUNGJARI— Anggota DPRD Barru melakukan kunjungan kerja di Takalar, Jum’at(29/11/2024). Kunker ini dipimpin Ketua DPRD Barru Syamsuddin Muhiddin dan didampingi Wakil Ketua II Alifandi Aska.
Lokasi kunker para Wakil rakyat Barru di kantor Pemkab kabupaten Takalar dengan agenda pengembangan industri rumahan dan kerajinan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sehari sebelumnya, Ketua DPRD Barru Syamsuddin Muhiddin yang dikonfirmasi di ruang kerjanya mengakui bahwa dewan akan melakukan kunker di kantor BupatiTakalar.
Kunker kita berhubungan dengan pengembangan sektor UMKM yang banyak bergerak sebagai industri rumahan( Home Industry). Selain itu para wakil rakyat daerah ini juga akan melihat langsung sektor kerajinan yang banyak berkembang di Takalar.
Rombongan Wakil rakyat Barru di Takalar di terima Sekda Takalar Muhammad Hasbi.mewakili Pj Bupati Takalar di ruang rapat kantor Pemkab. Dalam penjelasan Sekda membeberkan beberapa keberhasilan yang dicapai Pemkab dalam meningkatkan kesejahteraan warganya.
Disektor PDRB, kata Hasbi, tertinggi disektor Pertanian dan Perikanan. Kemudian ada perkebunan tebu, selain didukung dengan adanya pabrik gula. Selain itu jagung di Butta Panrannuangku dimasak dengan tebu sehingga rasanya manis dan tanpa mrmamakai penyedap rasa. Di Barru atau daerah lain juga ada jagung tetapi beda rasanya.
Kemudian potensi UMKM paling terkenal sebagai andalan Takalar yakni industri rumahan seperti Gerabah. “Home industri ini masuk mata eksport. Kedua untuk industri kerajinan yang terkenal produksi kerajinan Songkok Guru. Selain itu ada juga sentra pangan dan kuliner seperti jagung, semangka dan melon serta ikan terbang,” ujar Hasbi
“Sebagai dukungan Pemkab untuk pengembangan UMKM. Kita himpun 198 UMKM di Alun-alun. Di Takalar setiap bulan wajib ada even UMKM dan Festival supaya kota ramai dan ada peningkatan ekonomi warga. Imbasnya IPM Takalar membaik dari peringkat 22 naik menjadi rangking 18,” ungkapnya
Sementara itu Ketua DPRD Barru Syamsuddin Muhiddin mengakui industri rumahan dan kerajinan di Takalar jauh lebih maju. Gerabah asal Takalar sudah masuk ke Barru sejak tahun 1960 an. “Dulu ada panci tanah dan gentong dari Takalar yang dijual di Barru dengan cara barter,” ujar Syamsuddin. ( Udi)