GOWA, UJUNGJARI.COM — Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan bersama Wakil Bupati Gowa Abdul Rauf Malaganni atasnama Pemerintah Kabupaten Gowa menyerahkan penghargaan kategori prestasi terbaik untuk 20 orang Mahasantri.

Penghargaan ini diserahkan pada momen Milad Lembaga Pendidikan Mahasantri (LPM) kedua tahun berdirinya LPM ini di Masjid Adnan Nur Ichsan, LPM Limbung, Kecamatan Bajeng, Senin (18/11) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam kesempatan itu, Bupati Adnan menyatakan rasa syukurnya karena program yang dicanangkannya ini mampu berjalan dengan baik dan menghasilkan mahasantri-mahasantri terbaik.

“Semoga LPM ini dapat terus berjalan sesuai dengan harapan dan cita-cita kita. Meskipun dulu banyak yang pesimis apakah ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan yang ada. Tapi dengan niat yang tulus, niat yang ikhlas, Alhamdulilah ini dapat terus berjalan sesuai dengan harapan dan cita-cita kita bersama,” kata Adnan.

Dikatakannya, setelah tiga tahun di LPM ini, para mahasantri satu tahun kedepan akan mulai berkuliah di UIN Alauddin Makassar sesuai dengan kerjasama yang ada. Sehingga untuk melancarkan proses pembelajaran, Pemkab Gowa akan mulai menyeleksi calon mahasantri angkatan kedua.

“Sesuai kerjasama kita tiga tahun mahasantri mondok di tempat ini di LPM ini dan satu tahunnya mereka akan kuliah di kampus UIN Alauddin Makassar. Jadi saya sudah minta ke Kadis Pendidikan bahwa tahun depan kita sudah melakukan seleksi untuk gelombang kedua. Sehingga ketika angkatan pertama ini mulai pindah ke UIN Alauddin maka angkatan kedua sudah bisa masuk dna mengikuti pendidikannya,” kata Adnan.

Bupati Gowa pun berharap program Mahasantri ini dapat terus dilanjutkan karena sangat berdampak terhadap peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Gowa.

“Meskipun tiga bulan lagi kami berakhir, tapi Insyaallah segalanya sudah dipersiapkan untuk angkatan kedua. Semoga kita semuanya memiliki pikiran yang sama karena tidak ada keberhasilan di suatu daerah dan negara tanpa keberlanjutan pembangunan, tapi semua itu bisa terwujud jika pembangunan di suatu daerah berlanjut terus,” harap Adnan.

Wakil Dekan III Kemahasiswaan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) Universitas Islam Negeri (UIN) Syahrir Karim mengatakan program yang dicetuskan oleh Pemkab Gowa ini merupakan gagasan dan ide yang sangat baik dan tidak bisa dilupakan.

“Pertama gagasan pendidikan gratis itu lahir dari Kabupaten Gowa, kemudian ditambah Mahasantri ini patut kita apresiasi yang bahkan sudah sampai ke Kementrian Pendidikan. Alhamdulillah amanah ini kami sudah jalankan dan UIN Alauddin melalui Fakultas Ushuluddin dan Filsafat akan secara maksimal menjalankan ini semua karena kami membutuhkan dan telah menyiapkan SDM yang cukup,” kata Syahrir.

Rasa bahagia karena masuk salah satu dari 20 Mahasantri predikat terbaik diakui oleh Irwan Maulana. Peserta didik LPM dari Kecamatan Barombong ini mengaku suatu kebanggaan untuk dirinya pribadi karena meraih kategori Mahasantri terbaik.

“Prestasi ini akan menjadi motivasi untuk saya belajar lebih baik lagi dan tidak berpuas diri. Tentu menjadi yang terbaik sudah menjadi impian setiap mahasantri yang ada dan itu dibutuhkan perjuangan, pengorbanan dan istiqomah serta selalu mentaati segala aturan yang ada sehingga bisa disiplin untuk selalu belajar,” imbuh Irwan.

Diakui Irwan, kehadiran program ini sangat membantu dirinya dan keluarganya. Pasalnya, dirinya menjadi salah satu dari mahasantri itu dan dapat mengenyam pendidikan dengan gratis dan kelak bisa menjadi penghafal Qur’an.

“Secara pribadi saya berharap program Mahasantri ini bisa terus berlanjut untuk generasi-generasi selanjutnya. Saya ingin program ini tetap dilanjutkan dan semoga ada generasi Qur’ani setiap desa yang diutus dan menjadi kebanggaan masyarakat Gowa. Tentunya, ini menjadikan Gowa sebagai generasi yang selalu dekat dengan Alqur’an,” harapnya.

20 Mahasantri Terbaik masing-masing terbaik putra yakni Muhammad Firham S (Desa Bilibili Kecamatan Bontomarannu), Muhammad Irham (Desa Lauwa, Kecamatan Biringbulu), Muhammad Ilyas (Desa Pattalikang, Kecamatan Manuju), Muhammad Khairul Al Amin (Desa Gentungang, Kecamatan Bajeng Barat), ⁠Irwan Maulana S (Desa Lembang Parang, Kecamatan Barombong) dan Mujadil Haq (Desa Panciro, Kecamatan Bajeng).

Rahmat Hidayat (Desa Bontolangkasa, Kecamatan Bontonompo), Muhammad Al Fitrah (Desa Samata, Kecamatan Somba Opu), Abdul Razak (Desa Mandalle, Kecamatan Bajeng Barat) dan Mursalim (Desa Gentungang, Kecamatan Bajeng Barat).

Sedangkan, Mahasantri Terbaik (putri) yakni Nur Aisyah (Desa Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga), Fitrah Madinah AM (Desa Tamarunang, Kecamatan Tombolopao), Murniati (Desa Kale Barembeng, Kecamatan Bontonompo) dan Sahidatul Adawiyah (dari Kecamatan Tompobulu).

Fitriani (Desa Bonto Bu’dung, Kecamatan Tompobulu), Septia Reski (Desa Kale Bajeng, Kecamatan Bajeng), Dini Andi Narti (Kecamatan Bungaya), Anita Sri Restuti AM (Desa Pa’bentengang Kecamatan Bajeng). Siti Nurhidayah (Kelurahan Bontoramba, Kecamatan Bontonompo Selatan) dan Sri Irnawati (Desa Pencong, Kecamatan Biringbulu). –